Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Lipsus Mobil Listrik

Mobil Listrik Belum Maksimal Digunakan di Maluku Utara, Ini Penyebabnya

Minimnya infrastruktur pengisian daya menjadi salah satu tantangan utama dalam pengembangan kendaraan listrik di Provinsi Maluku Utara

Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Sitti Muthmainnah
TribunTernate.com/Fizri Nurdin
PENJUALAN - Tampak kendaraan listrik yang berada di Diler Wuling Ternate, tepat di Kelurahan Mangga Dua Kota Ternate Selatan, Rabu (20/8/2025). 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE – Minimnya infrastruktur pengisian daya menjadi salah satu tantangan utama dalam pengembangan kendaraan listrik di Provinsi Maluku Utara.

Hingga saat ini, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) baru tersedia di beberapa titik, membuat sebagian masyarakat masih ragu beralih ke kendaraan listrik.

Hal ini disampaikan Koordinator Sales Diler Wuling Motor Ternate, Iswanti Arif, saat ditemui Rabu (20/8/2025).

Baca juga: Warga 2 Kelurahan di Ternate Keluhkan Jalan Rusak yang Tak Kunjung Diperbaiki

Ia menyebutkan, SPKLU resmi di Maluku Utara baru tersedia di Ternate, Sofifi, Tobelo, dan Halmahera Tengah.

“Di Ternate ada dua titik, yakni di samping Hypermart dan di Pandara. Di Sofifi dan Tobelo juga sudah tersedia, sementara di Weda masih dalam tahap sosialisasi,” ujarnya.

Kondisi ini, kata dia, turut memengaruhi tingkat penjualan mobil listrik. Sejak kendaraan listrik dipasarkan, hanya empat unit yang terjual di Maluku Utara, tiga di antaranya di Ternate, dan satu di Tidore Kepulauan.

Iswanti menyebut, selain keterbatasan SPKLU, kurangnya pemahaman masyarakat dan minimnya dukungan dari pemerintah daerah menjadi faktor lain yang memperlambat adopsi kendaraan listrik.

“Kami berharap pemerintah provinsi dan kota dapat aktif mendorong pemanfaatan kendaraan listrik, baik melalui edukasi maupun pembangunan infrastruktur pendukung,” jelasnya.

Baca juga: Warga Kesulitan Bayar Sekolah Anak Pasca Tambang Emas Rakyat Desa Kusubibi Halmahera Selatan Ditutup

Meski tren penjualan masih rendah, Iswanti optimistis ke depan akan terjadi peningkatan, seiring bertambahnya fasilitas SPKLU dan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang efisiensi dan dampak lingkungan dari kendaraan listrik.

Saat ini, merek Wuling telah memasarkan tiga tipe kendaraan listrik di Maluku Utara, yaitu Wuling Air EV Jarak tempuh 200 km, harga sekitar Rp 200 juta, Bingo EV Jarak tempuh 333 km harga sekitar Rp 355 juta, dan Cloud EV jarak tempuh 410 km harga sekitar Rp 465 juta.

Meskipun bersifat hemat dan ramah lingkungan, kendaraan ini belum sepenuhnya menarik minat konsumen lokal karena masih terbatasnya infrastruktur penunjang. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved