TRIBUNTERNATE.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan kunjungan ke pabrik oksigen, PT Samator Kaliwungu, Kendal.
Hal tersebut terlihat dalam unggahan di akun Instagram Ganjar Pranowo yang terverifikasi, @ganjar_pranowo, pada Kamis (24/6/2021).
Diketahui, sebelumnya terdapat keluhan dari sejumlah rumah sakit terkait habisnya persediaan oksigen.
Sebab, kasus harian Covid-19 di beberapa daerah, termasuk Jawa Tengah, melonjak drastis.
Ganjar Pranowo pun melakukan sidak ke pabrik atau depo oksigen menyusul adanya kelangkaan oksigen di beberapa rumah sakit.
Ia menghimbau masyarakat untuk tidak panik mengenai persediaan oksigen di rumah sakit.
"Masyarakat nggak perlu panik, rumah sakit nggak perlu panik," kata Ganjar dalam video yang diunggah di akun Instagramnya itu.
Baca juga: Beredar Nama Capres 2024, Jokowi Berpesan pada Relawan: Kita Fokus Pandemi Covid-19 Dulu
Baca juga: Kasus Harian Covid-19 di Bali Sentuh Tiga Digit, Satgas Covid Sebut Work From Bali Jadi Penyebab
Baca juga: Majelis Hakim Beri 3 Opsi untuk Rizieq Shihab yang Divonis 4 Tahun Penjara, termasuk Meminta Grasi
Pria lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini mengatakan pembuatan oksigen dibantu oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
"Ada BUMN kita juga akan membantu dan hari ini kita cek yang pertama sisi produktivitasnya," kata Ganjar.
Tak hanya membuktikan lewat kata-kata, Ganjar Pranowo terjun langsung untuk melakukan sidak ke pabriknya, PT Samator.
"Di dalam (pabrik) bagus, ini butuh dukungan dari PLN," kata Ganjar.
Ia juga menjelaskan secara singkat mengenai proses produksi oksigen.
Dikatakan Ganjar Pranowo, pembuatan oksigen ini diambil dari alam.
Namun, dalam proses pengambilannya harus diserap dan itu membutuhkan listrik.
"Karena bahan dasarnya dari Gusti Allah ini, disedot, nah disedot ini butuh energi listrik," kata Ganjar.
Baca juga: Kementerian PPPA dan KPAI Kecam Pemerkosaan Anak di Bawah Umur oleh Oknum Polisi di Halmahera Utara
Baca juga: Varian India Masuk Kudus, Ganjar Pranowo: Saya Butuh Dukungan Masyarakat, 5 Hari Semua di Rumah Saja
Baca juga: ECDC: Virus Corona Varian Delta Bisa Mencapai 90 Persen Kasus Covid-19 Baru di Uni Eropa