Pemprov Malut

Soal Abjan Sofyan Jadi Ketua Tim Percepatan Pembangunan, Sherly Laos: Berita Berdasarkan Hoaks

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ABJAN FOFYAN - Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos saat berada di depan Kantor Gubernur Maluku Utara di Sofifi, Selasa (22/4/2025). Kepada awak media, Sherly Laos membantah kabar dirinya mengangkat Abjan Sofyan sebagai ketua tim percepatan pembangunan Maluku Utara, serta menyebut agar awak media tidak menulis berita berdasarkan hoaks.

Selain itu dirinya juga mengaku sangat prihatin, karena kejadian tersebut telah mencoreng dunia pendidikan dan kemanusiaan.

Sherly Laos terpukul, korban yang masih di bawah umur ini seharusnya dilindungi dan diberi ruang untuk tumbuh di lingkungan yang aman.

"Saya sangat sedih dan terpukul mendengar kabar ini. Korbannya adalah anak di usia sekolah yang seharusnya dilindungi dan diberi ruang untuk tumbuh dalam lingkungan yang aman, "ujar Sherly Laos kepada awak media, Senin (21/4/2025).

Sherly Laos dengan tegas mengatakan bahwa siapapun yang terlibat dalam kejadian tersebut harus dihukum seberat-beratnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

"Saya mendorong agar proses hukum berjalan maksimal, semua pelaku harus ditangkap dan dihukum setimpal."

"Namun tentu kita tetap menjunjung asas praduga tak bersalah dalam prosesnya, "pinta Sherly Laos.

Meski belum menerima data resmi atau informasi yang akurat, terdapat kabar bahwa salah satu terduga pelaku merupakan oknum guru.

Sherly Laos mengaku terkait kabar tersebut masih menunggu informasi akurat dari aparat penegak hukum.

Namun kata Sherly Laos, jika benar salah satu terduga pelaku merupakan oknum guru, maka hal tersebut merupakan tamparan keras.

Hal ini karena sekolah, seharusnya menjadi tempat paling aman untuk anak-anak.

"Jika benar ada oknum pendidik yang terlibat, ini menjadi tamparan keras bagi kita semua."

"Sekolah semestinya menjadi tempat paling aman untuk anak-anak, "harapnya.

Sherly Laos mengatakan, Pemerintah provinsi Maluku Utara melalui DP3A akan mendampingi korban secara psikologis dan hukum.

Dirinya berjanji memberikan atensi khusus terhadap perlindungan korban dan keluarga, serta memastikan bantuan rehabilitasi yang memadai.

"Kejadian ini harus menjadi peringatan serius bagi seluruh pihak. Kita tidak boleh menoleransi kekerasan terhadap perempuan dan anak di Maluku Utara."

Halaman
1234

Berita Terkini