TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE-- Orang tua siswa MTs Negeri 1 Kota Ternate diduga melarang anaknya menyantap makanan bergizi gratis (MBG) pasca insiden temuan ulat hidup.

Hal ini dikatakan oleh Staf PTSP MTsN 1 Ternate,  Indah,  yang juga bertugas menerima paket MBG dari pihak dapur distribusi.

Menurutnya, sebagian kecil siswa tidak lagi mengambil MBG karena permintaan orang tua mereka.

Baca juga: Pemprov Maluku Utara Dorong Peningkatan Kapasitas ASN Lewat Pemetaan Kompetensi

“Kayaknya ada sebagian siswa, dorang (mereka) punya orang tua tidak mau anak-anaknya makan. Tapi hanya satu dua orang saja,” kata Indah saat ditemui di sekolah, Kamis (31/7/2025).

Meski demikian, Indah menyebut sebagian besar siswa masih mengambil dan mengkonsumsi menu MBG seperti biasa. Dari total 780 kotak yang didistribusikan, hanya tersisa sekitar 20 kotak.

“Banyak makanan yang diambil, sekarang sisa sedikit. Mungkin karena ada yang makan di kantin juga, atau petugas datang terlambat,” tambahnya.

Ia memastikan, pihak sekolah akan memperketat pengawasan pasca kejadian.

Tetapi dari pantauan Tribunternate.com di lokasi, tidak tampak petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang hadir saat pembagian MBG berlangsung.

Ketua SPPG Dapil Dobang Timur Perkasa, Nurhafni Panggabean, saat dikonfirmasi mengaku sedang berada di luar kota untuk urusan pekerjaan.

Baca juga: Pencabutan Pergub Pengendalian Unggas, Ini Kata Kabiro Hukum Pemprov Maluku Utara

“Saya lagi ada pertemuan di luar,” ujarnya singkat lewat pesan WhatsApp.

Sebelumnya, program MBG di sekolah sempat dihentikan, menyusul viralnya video berdurasi 29 detik yang merekam ulat hidup dalam menu MBG. 

Pihak sekolah lantas mengambil langkah cepat menghentikan distribusi untuk sementara waktu, meski kini dilanjutkan kembali tanpa menggantikan dapur. (*)