Pemprov Malut
Sherly Laos ke Gane Timur, Disambut Tulisan 'Selamat Menikmati Danau Sepanjang Jalan Ini'
"Tadi ada papan katanya selamat datang ibu cantik, selamat menikmati kolamnya, katanya gitu," ujar Sherly Laos
Penulis: Iga Almira Rugaya Assagaf | Editor: Iga Almira Rugaya Assagaf
TRIBUNTERNATE.COM, GANE TIMUR - Gubernur Maluku Utara Sherly Laos serta Wakil Gubernur Sarbin Sehe, datang ke panen raya di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Gane Timur, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Simbol kuat arah kebijakan Pemprov Maluku Utara dalam mendukung swasembada pangan ini berlangsung pada Rabu (10/9/2025).
Sherly Laos dan tim menempuh perjalanan selama 3,5 jam dari Sofifi, dengan 1 jam sisanya melewati jalan rusak penuh lumpur sampai akhirnya tiba di Desa Sumber Makmur.
Baca juga: Sherly Laos Kunker di Halmahera Timur: Serahkan Bantuan untuk Nelayan hingga Main dengan Dugong

Kedatangan orang nomor satu di Provinsi Maluku Utara ini disambut papan tulisan 'Selamat datang ibu cantik, selamat menikmati danau sepanjang jalan ini hehe'.
Ternyata maksud tulisan tersebut adalah jalan penuh lumpur dan rusak parah, yang beri sensai bergelombang sepanjang perjalanan.
Papan dari kayu yang ditulis seadanya ini merupakan sambutan sekaligus memberitahu kondisi akses jalan yang menjadi keresahan mereka selama ini.

Selain itu ada juga papan lainnya, bertuliskan 'Kalau pulangnya lama berarti kita 'tatanam', bermaksud memberi tahu sulitnya kendaraan melewati jalan berlumpur.
Roda kendaraan yang berjuang lewat setiap harinya disana kadang lama 'pulang' sebab harus tertanam di jalan yang selama ini tidak diaspal.
Padahal jalan tersebut merupakan ruas jalan Kabupaten, yang setiap harinya ramai digunakan warga.
Menanggapi hal itu, Sherly Laos mengaku akan segera melakukan komunikasi dengan Bupati Halmahera Selatan Bassam Kasuba.
Meski minimal yang bisa dilakukan secepatnya adalah memperbaiki setiap lubang yang ada.
Sherly Laos juga mengaresiasi Desa Sumber Makmur yang meski diperhadapkan dengan kondisi jalan yang sulit, bisa berhasil panen padi seluas 75 hektar.
"Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan, kita semua bisa melewati jalan yang luar biasa itu, tiba di sini dalam keadaan sehat."
"Tadi ada papan katanya selamat datang ibu cantik, selamat menikmati kolamnya, katanya gitu,"
"Kalau pulangnya lama berarti kita 'tatanam'. Kayaknya mereka sengaja ngundang kita pak Wagub, biar lihat jalan di sini,"
"Saya mengerti tidak mudah melewati jalan itu tetapi saya mengapresiasi walaupun kondisinya seperti itu,"
"Desa Sumber Makmur berhasil untuk tetap panen seluas 76 hektar. Artinya daya juangnya sangat luar biasa,"
"Untuk itu saya sangat mengapresiasi ruas jalan tadi adalah ruas jalan Kabupaten akan saya komunikasikan dengan Pak Bupati,"
"Untuk minimal yang lubang, lubangnya diperbaiki," ujar Sherly Laos ke para warga Desa Makmur, Rabu (10/9/2025).
Kegiatan ini dibagikan Sherly Laos melalui akun instagram pribadinya @s_tjo, Jumat (12/9/2025).
Berdasarkan keterangan pada unggahan tersebut, diketahui bahwa warga Desa Sumber Makmur telah hidup tanpa sinyal dan irigasi sejak tahun 90 an.
Para petani di sana hanya mengandalkan hujan untuk bertani dengan terburu-buru, namun terus menanam dan panen untuk bertahan selama bertahun-tahun.
Tidak ada sinyal, tidak ada irigasi… tapi ada tekad luar biasa dari para petani di Desa Sumber Makmur #ganetimur #halsel
Rabu, 10 Sept - Perjalanan kami dari Sofifi ke Gane Timur butuh 3,5 jam. Satu jam terakhir penuh lumpur, jalan rusak bergelombang parah. Tapi begitu tiba, hamparan 70 hektar padi menguning langsung bikin hati bergetar.
Bayangkan, sejak 90-an mereka tinggal di sini sebagai transmigran. Tanpa sinyal, tanpa irigasi teknis, hanya mengandalkan hujan. Tapi tetap menanam, tetap panen, tetap bertahan.
Saya dan rombongan—Pak Wagub, Forkopimda, para Kadis—turun langsung menyapa petani, mendengar curhat mereka. Dari situlah saya tahu: hasil panen yang seharusnya bisa mencapai 8 ton per hektar, saat ini hanya 2–3 ton per hektar per musim tanam. Bukan karena kurang semangat, tapi karena terbatasnya pupuk, bibit unggul, mesin giling, alat pengering, hingga alsintan.
Solusinya? Kita harus hadirkan tiga hal sekaligus:
Infrastruktur jalan yang tuntas dengan kolaborasi kabupaten,
Sarana produksi yang memadai—dari bibit unggul, pupuk, alsintan hingga irigasi.
Pendampingan agar produktivitas naik,
“Petani bukan sekadar pencari nafkah. Mereka adalah Pahlawan Pangan. Dan tugas kita? Menyediakan akses, pupuk, dan teknologi agar mereka bisa panen lebih dari sekadar cukup.” Dikutip pada Jumat (12/9/2025). (*)
Evaluasi Perumahan Maluku Utara Tekankan Data yang Valid |
![]() |
---|
Pejabat Pemprov Malut Diduga Terseret Kasus PPPK, Samsuddin A Kadir: Pemeriksaan Masih Berjalan |
![]() |
---|
APBD-P 2025 Dievaluasi Kemendagri, Pemprov Malut Target Rampung September-Oktober |
![]() |
---|
Apresiasi Nasional Kukuhkan Komitmen Maluku Utara Sehat |
![]() |
---|
Pemprov Maluku Utara Ajukan BTS Baru, Morotai dan Halmahera Timur Jadi Titik Utama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.