Pemprov Malut
Abubakar: Saya Dukung Gubernur Maluku Utara Sherly Laos Wujudkan Transparansi Dana BOSPE dan BOSDA
"Ini menjadi tonggak awal transformasi tata kelola dana BOSPE dan BOSDA di Maluku Utara, "tegas Abubakar Abdullah
Penulis: Sansul Sardi | Editor: Munawir Taoeda
Ringkasan Berita:1. Program transparansi penggunaan dana BOSPE dan BOSDA diluncurkan serentak di 400 sekolah SMA, SMK, dan SLB se-Maluku Utara2. Pengelolaan dana di seluruh satuan pendidikan akan dipublikasikan secara terbuka agar siswa dan masyarakat mengetahui bagaimana dana tersebut digunakan3. Kadisdikbud Maluku Utara Abubakar Abdullah menjelaskan, dari 61 ribu siswa yang tersebar di 407 SMA, SMK, dan SLB di Maluku Utara kini tersisa sekitar 1.700 siswa yang masih berstatus residu.
TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Maluku Utara Abubakar Abdullah memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah Gubernur Maluku Utara Sherly Laos yang meluncurkan program transparansi penggunaan dana BOSPE dan BOSDA secara serentak di 400 sekolah SMA, SMK, dan SLB se-Maluku Utara.
Peluncuran program tersebut berlangsung di SMAN 1 Ternate dan SMAN 10 Ternate pada Senin (13/10/2025).
Menurut Abubakar, kebijakan ini merupakan terobosan penting untuk memastikan pengelolaan dana pendidikan dilakukan secara terbuka dan dapat diawasi oleh seluruh warga sekolah, termasuk siswa.
"Ini menjadi tonggak awal transformasi tata kelola dana BOSPE dan BOSDA di Maluku Utara, " ujar Abubakar.
Baca juga: Pemkab Halmahera Selatan Dapat Anggaran IJD dari Pempus, 2 Ruas Jalan Segera Dikerjakan
"Ke depan, pengelolaan dana di seluruh satuan pendidikan akan dipublikasikan secara terbuka agar siswa dan masyarakat mengetahui bagaimana dana tersebut digunakan, "sambungnya.
Menurutnya, selama ini mekanisme pengelolaan dana BOSPE dan BOSDA di sekolah sebenarnya sudah berjalan sesuai prosedur, hanya belum disosialisasikan secara terbuka.
"Selama ini sudah sesuai aturan, hanya publikasinya yang belum dilakukan di ruang terbuka."
"Dengan kebijakan baru gubernur, kita akan biasakan sekolah mengumumkan penerimaan dan penggunaan dana agar benar-benar transparan, "harapnya.
Selain peluncuran transparansi dana, kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan apresiasi bagi sekolah-sekolah yang berhasil mencapai status 'zero residu' dalam sistem Dapodik yakni sekolah tanpa data ganda atau bermasalah pada identitas siswa.
Abubakar menjelaskan, dari total 407 sekolah SMA, SMK, dan SLB di Maluku Utara dengan jumlah siswa sekitar 61.000, kini hanya tersisa sekitar 1.700 siswa yang masih berstatus residu.
"Artinya, lebih dari 90 persen data siswa kita sudah bersih. Ini capaian luar biasa. Hari ini kami beri apresiasi kepada 18 sekolah yang telah mencapai 0 residu, "katanya.
Lanjutnya, masalah residu seperti NIK ganda, kesalahan data, atau pencatatan dobel masih ditemukan di sebagian kecil sekolah, namun akan diselesaikan dalam dua bulan ke depan agar seluruh data benar-benar valid.
Usai menghadiri kegiatan di SMAN 1, gubernur juga meninjau pembangunan empat ruang kelas baru di SMAN 10 Ternate yang dibiayai dari APBD Provinsi Maluku Utara 2025 senilai sekitar Rp2 miliar.
"Progres pembangunannya baru sekitar 50 persen. Gubernur meminta agar dilakukan percepatan penyelesaian agar sarana dan prasarana bisa segera dimanfaatkan," ujar Abubakar.
| Gubernur Malut Sherly Laos Minta Guru Fokus Hasilkan Siswa Siap Kerja |
|
|---|
| Dana Bosp dan Bosda Malut 2026 Tidak Lagi untuk Gaji Guru, Sherly Laos: Berorientasi Pada Siswa |
|
|---|
| Siswa Malut Kini Bisa Awasi Dana Bosp dan Bosda Rp 170 Miliar, Sherly Laos: Semua Transparan! |
|
|---|
| Gubernur Malut Sherly Laos: Siswa Kini Bisa Awasi Pengelolaan Dana Bosp dan Bosda Rp170 Miliar |
|
|---|
| Samsuddin A Kadir: Kunjungan Wapres Gibran ke Malut Bawa Manfaat Besar untuk Pembangunan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.