RPJMD 2025-2029 Taliabu Dibahas, Ada 6 Isu Strategis Fokus Pembangunan, Apa Saja?

Ringkasan Berita:1. Musrembang RPJMD 2025-2026 dibuka Wakil Bupati Pulau Taliabu La Ode Yasir
2. Kegiatan dihadiri semua Pimpinan OPD dan sejumlah anggota DPRD Pulau Taliabu
3. La Ode Yasir: Musrenbang RPJMD merupakan amanat Undang-undang nomor 25 tahun 2004

TRIBUNTERNATE.COM, TALIABU - Pemkab Pulau Taliabu, Maluku Utara menggelar Musrembang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2026.

Acaranya berlangsung sekira pukul 09.30 WIT, Kamis (30/10/2025) bertempat di Balai Rakat Desa Kilong, Kecamatan Taliabu Barat.

Kegiatan dihadiri semua Pimpinan OPD dan sejumlah anggota DPRD Pulau Taliabu.

Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Pulau Taliabu La Ode Yasir membuka Musrembang RPJMD.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Maluku Utara 31 Oktober 2025: Hujan Petir di Sula dan Taliabu, Daerah Lain Berawan

Kata Wabup, Musrenbang RPJMD merupakan amanat UU nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Permendagri nomor 86 tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah.

"RPJMD menjadi dokumen strategis yang memuat visi, misi, arah kebijakan, dan sasaran pembangunan daerah selama lima tahun kedepan, "ucapnya.

RPJMD menjadi pedoman bagi pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha untuk melaksanakan pembangunan di Pulau Taliabu.

La Ode Yasir menyampaikan Pemkab Pulau Taliabu menetapkan visi pembangunan 2025–2029, diantaranya.

"Mewujudkan Kabupaten Pulau Taliabu sebagai Kabupaten MUDA (Mandiri, Unggul, Damai, Adaptif) yang maju di Provinsi Maluku Utara, "tandasnya.

Baca juga: Budiman Buka Penyebab Proyek Jalan Bobong-Dufo Taliabu Belum Dikerjakan

Berikut 6 isu strategis yang menjadi fokus utama pembangunan Pulau Taliabu 2025–2029.

1. Peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia
2. Optimalisasi sektor pertanian dan perikanan
3. Peningkatan produktivitas ekonomi daerah
4. Pemerataan infrastruktur dasar
5. Perbaikan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik
6. Penguatan ketahanan sosial, budaya, dan ekologi.(*)