Rayakan HUT ke 26, DWP Unkhair Ternate Gelar Sosialisasi Pencegahan Stunting di Pulau Maitara

Ringkasan Berita:

• Dharma Wanita Persatuan Unkhair Ternate menggelar sosialisasi pencegahan stunting dan mengajar.
• Kegiatan berlangsung di Pulau Maitara, Kota Tidore Kepulauan, Rabu (12/11/2025), sebuah pulau yang tak hanya mempesona dengan keindahan alamnya, tetapi juga diabadikan dalam uang receh seribu rupiah.
• Rombongan DWP Unkhair Ternate turun langsung ke lokasi, memberikan pembelajaran seputar digitalisasi, literasi, serta edukasi kesehatan pencegahan stunting yang dikemas secara interaktif dan menyenangkan.

TRIBUNTERNATE.COM - Peringati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate menggelar sosialisasi pencegahan stunting dan mengajar.

Kegiatan tersebut berlangsung di Pulau Maitara, Kota Tidore Kepulauan, Rabu (12/11/2025), sebuah pulau yang tak hanya mempesona dengan keindahan alamnya, tetapi juga diabadikan dalam uang receh seribu rupiah.

Rombongan DWP Unkhair Ternate turun langsung ke lokasi, memberikan pembelajaran seputar digitalisasi, literasi, serta edukasi kesehatan pencegahan stunting yang dikemas secara interaktif dan menyenangkan.

Baca juga: Tradisi Penyelesaian Sengketa Hukum ‘Sopik’ Jadi Ekspresi Budaya Dilindungi

Ketua DWP Unkhair Ternate, Lasmiyati Abdullah, mengatakan bahwa tahun ini peringatan HUT ke-26 DWP diirangkaikan berbagai kegiatan, termasuk DWP Mengajar, sebagai wujud kepedulian untuk mendidik dengan hati dan menginspirasi negeri.

“Pulau Maitara merupakan daerah yang sangat indah. Masyarakat di sini patut bangga memiliki pulau dengan pesona alam dan potensi pariwisata yang luar biasa,” ujarnya.

Lasmiyati menjelaskan, DWP Unkhair Ternate memberikan pembelajaran terkait digitalisasi serta pemahaman lebih mendalam tentang pentingnya literasi digital di era kini, dengan menghadirkan pembicara, Iriyani Hasan Hamid.

“Kehadiran kami, bukan hanya untuk berbagi ilmu, tetapi juga untuk berbagi kebahagiaan bersama adik-adik, dan masyarakat, agar apa yang disampaikan dapat diterima dengan baik, sehingga ke depan cita-cita adik-adik dapat diwujudkan,” tuturnya.

Sementara itu, dr. Fathul Rizki S. Imam, dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unkhair Ternate, pada sesi pemaparannya, menjelaskan bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah usia lima tahun akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, atau kurangnya stimulasi yang memadai.

Menurutnya, anak yang mengalami stunting umumnya memiliki tinggi badan lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga berdampak pada perkembangan otak, sistem kekebalan tubuh, serta meningkatkan risiko masalah kesehatan di kemudian hari.

Baca juga: Sekali Melintas di Jalan Setapak Air Lise Bayar Rp 10 Ribu, 4 Warga: untuk Biaya Perawatan

“Dampak stunting dapat menghambat fungsi otak dan kemampuan kognitif, mengganggu pertumbuhan fisik, serta menyebabkan anak mengalami kesulitan belajar, keterlambatan bicara, dan perbedaan daya tangkap dibandingkan anak normal,” jelas dr. Rizki.

Pencegahan stunting, tambah dr. Rizki, dapat dilakukan dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, memastikan anak memperoleh makanan pendamping ASI yang kaya protein hewani setelah berusia enam bulan, serta melakukan pemantauan tumbuh kembang secara rutin di posyandu atau fasilitas kesehatan.

Selain itu, DWP Unkhair juga membagikan secara gratis buku berjudul “Manajemen Strategi (Pendekatan Teori & Praktik)” yang ditulis oleh Rektor Unkhair Ternate, Abdullah W. Jabid, kepada para guru SD Negeri 2 Maitara sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan literasi dan pengembangan wawasan pendidikan di sekolah. (*)