Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

Sarbin Sehe Monitoring Proyek Ruang Kelas Dikbud Malut, Ini Hasilnya

Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, memaparkan hasil monitoring pembangunan RKB milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Malut

Penulis: Sansul Sardi | Editor: Sitti Muthmainnah
TribunTernate.com/Sansul Sardi
PROYEK - Suasana monitoring pembangunan RKB/ Ruang Serba Guna milik Dikbud Malut oleh Gubernur Sarbin Sehe didamping langsung Kadikbud Abubakar Abdullah di SMAN 5 Ternate, Jumat (21/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, memaparkan hasil monitoring pembangunan RKB milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Malut yang tengah dikerjakan.
  • Proyek itu dilakukan di sejumlah SMA dan SMK di Kota Ternate dengan sumber anggaran tahun 2025 DAK.
  • Pemantauan tersebut dilakukan bersama Kepala Dikbud Malut, Abubakar Abdullah, pada Jumat (21/11/2025).


TRIBUNTERNATE.COM,SOFIFI — Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, memaparkan hasil monitoring pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Malut yang tengah dikerjakan.

Proyek itu dilakukan di sejumlah SMA dan SMK di Kota Ternate dengan sumber anggaran tahun 2025 DAK.

Pemantauan tersebut dilakukan bersama Kepala Dikbud Malut, Abubakar Abdullah, pada Jumat (21/11/2025).

Baca juga: BPK dan Pemprov Maluku Utara Gelar Exit Meeting, LHP Final Dijadwalkan Terbit Tahun Ini

Menurut Sarbin, ini merupakan monitoring keempat atau kelima yang ia lakukan secara langsung pada lokasi proyek,  yakni i SMAN 2, SMAN 10, SMAN 8, SMAN 5, dan SMKN 2.

“Rata-rata progresnya harus benar-benar dikejar. Memang kontraknya ada yang berakhir 10 Desember dan ada yang 17 Desember, tapi melihat deviasinya."

"Saya harap PPK, Kadis, dan seluruh petugas lapangan segera berkoordinasi dengan pihak ketiga atau penyedia jasa untuk mempercepat pekerjaan,” ujarnya.

Sarbin mencontohkan proyek RKB/Ruang Serba Guna di SMAN 5 yang progresnya baru mencapai 34 persen, angka yang menurutnya sangat jauh dari target.

"Kalau deviasinya seperti ini, secara teori memang sulit mengejar. Harus ada langkah-langkah ekstra,” tegasnya.

Ia menekankan percepatan melalui berbagai strategi, mulai dari lembur, pembagian shift kerja, penambahan tenaga, hingga memastikan bahan bangunan tersedia tanpa hambatan.

“Bahan material harus steril dan siap, jangan sampai keterlambatan material ikut menghambat. PPK dan pendamping teknis harus terus mengawasi, terus berada di lapangan, mencari solusi cepat setiap kali ada kendala,” katanya.

Menurutnya, hambatan yang paling sering ditemukan adalah kurangnya tenaga kerja, keterlambatan material, hingga pergantian tukang yang terlalu sering.

“Itu harus segera diatasi. Kontraktor dan pekerja harus punya strategi yang jelas,” tambahnya.

Sarbin menegaskan, kepentingan utama adalah agar bangunan selesai tepat waktu dan dapat segera dimanfaatkan oleh dunia pendidikan.

“Perencanaan, pengawasan, dan kontraktor harus bersatu mencari solusi. Jangan sampai pekerjaan molor dan akhirnya menjadi masalah baru di tahun berikutnya,” tegasnya.

Saat ditanya soal progres masing-masing sekolah, Sarbin menyebut SMKN 2 memiliki kinerja terbaik.

“Jika dibandingkan dengan SMAN 10, SMAN 8, SMAN 5, dan SMKN 2, yang paling bagus itu SMKN 2. Sesuai janji kontraktor, mereka targetkan selesai 5 Desember. Performanya memang bagus,” ungkapnya.

Sumber: Tribun Ternate
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved