Virus Corona
Gubernur Maluku Sebut Obat Corona dari China Terbukti Sembuhkan Pasien di Wuhan: Saya Pernah Pakai
Gubernur Maluku menyerahkan 1.200 dus bantuan obat pecegahan virus corona kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku.
TRIBUNTERNATE.COM - Obat antivirus corona saat ini tengah diupayakan ahli di berbagai dunia.
Sebab hingga saat ini virus corona atau covid-19 belum ada vaksinnya.
Baru-baru ini Gubernur Maluku Murad Ismail menyerahkan 1.200 dus bantuan obat pecegahan virus corona kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku, Senin (1/6/2020).
Murad menyebutkan, obat itu jenis herbal dengan nama “Lianhua Qingwen Capsules”.
Obat yang dia terima dari salah satu relasinya di Jakarta itu diklaim telah terbukti menyembuhkan pasien Covid-19 di Wuhan, China.
“Kapsul ini bukan obat kimia, tapi herbal.
Obat ini sudah berhasil menyembuhkan pasien di Wuhan, China,” kata Murad kepada wartawan, saat menyerahkan secara simbolis obat tersebut kepada Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku, Kasrul Selang, di Kantor Gubernur Maluku, Senin.
Murad mengatakan, bantuan obat itu nantinya akan dibagikan ke semua rumah sakit yang ada di Maluku.
• Ketika Istirahat dan Melepas APD, 37 Tenaga Medis Bengkulu Ini Terpapar Covid-19
• Cegah Penyebaran Virus Corona, Pelabuhan dan Bandara di Maluku Utara Ditutup Mulai 22 April
Obat tersebut akan diperuntukkan pasien yang terpapar virus corona ringan atau untuk orang tanpa gejala (OTG).
“Hari ini saya menyerahkan bantuan obat Covid-19 kepada Gustu Provinsi sebanyak 1.200 pcs, masing-masing dos isinya 24 butir obat untuk pasien Covid-19 yang masih tanpa gejala, masih belum berat.
Ini ada obat baru sampai kemarin siang, bantuan dari teman saya di Jakarta,” ungkap dia.
“Obat ini dari Wuhan langsung dan ini apabila baru terpapar, bisa minum selama enam hari 3 kali sehari 4 kapsul,” tambah dia.
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku Kasrul Selang mengatakan, bantuan obat pencegahan Covid-19 yang telah diterima itu akan dikoordinasikan dengan dokter.
Selanjutnya, kata dia, akan dibagikan ke kabupaten/kota yang terdampak.
“Nanti kami bicarakan dengan tim dokter cara penggunaannya. Saya juga sudah pernah pakai,” sebut dia.