Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Kenali Beberapa Gejala Covid-19 yang Tak Biasa, Mulai dari Anosmia, Iritasi Kulit, hingga Delirium

Sepanjang masa pandemi ini kita terus menemukan gejala-gejala baru pada orang yang dinyatakan mengidap Covid-19

KOMPAS.com/AGIE PERMADI
Para tenaga kesehatan menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai prosedur sebelum mendapat suntikan vaksin Covid-19 di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/2/2021). Sebanyak 3.000 tenaga kesehatan dari berbagai rumah sakit ikut berpartisipasi dalam vaksinasi massal tersebut. 

"Tampaknya ini menjadi respons yang dimediasi kekebalan tubuh, artinya antibodi yang kita buat entah bagaimana menyerang saraf," terangnya.

3. Iritasi kulit

Khabbaza mengatakan, iritasi kulit seperti ruam atau perubahan warna yang tidak biasa daoat terjadi ketika tubuh diserang virus atau penyakit autoimun.

"Kulit adalah organ terbesar tubuh sehingga memiliki pembuluh darah terbanyak. Adalah wajar untuk melihat manifestasi penyakit di kulit kita," ujarnya.

Dia menambahkan, kita dapat melihat kembali masa kecil kita untuk bukti ini. Terutama, ruam yang berkembang selama mengalami penyakit.

"Kulit adalah tempat di mana banyak hal berakhir. Jika jumlah darah menjadi sangat rendah, darah terlalu tebal, atau membentuk gumpalan kecil di pembuluh darah kadang-kadang dapat menyebabkan perubahan dalam penampilan kulit," imbuh dia.

Meskipun iritasi kulit tidak umum, Khabbaza mengatakan, komunitas medis masih coba memahaminya untuk melawan Covid-19.

Ujian Nasional 2021 Dihapus, Ini Syarat Kelulusan Siswa Terbaru dan Empat Opsi Pengganti UN

Ungkap Alasan Kudeta Partai Demokrat, Pengamat: Popularitas AHY Beda Jauh Dibandingkan dengan SBY

Insentif Tenaga Kesehatan Tahun 2021 Tak Jadi Dipotong, Anggaran Kesehatan juga Ditingkatkan

4. Nyeri pita suara dan anosmia

Kehilangan rasa dan penciuman (anosmia) sebenarnya sudah diketahui sebagai gejala umum Covid-19, jadi tidak perlu panik jika kita mengalaminya.

"Hal ini disebabkan karena beberapa indera tidak bekerja secara normal karena ada peradangan di bagian saraf. Tetapi seiring berjalannya waktu akan berfungsi kembali," kata  Khabbaza.

Covid-19 juga dapat menyebabkan nyeri pada pita suara akibat dari saraf pita suara yang tidak bekerja secara normal.

Ini disebabkan oleh infeksi pernapasan atas, sehingga menyebabkan suara serak atau masalah berbicara, sesak napas, dan masalah saat sedang menelan.

Hal tersebut berkaitan dengan saraf vagus yang meradang dan tidak bekerja secara normal. Padahal, saraf ini yang mengatur pencernaan, detak jantung, laju pernapasan, dan tindakan refleks seperti batuk, bersin, serta menelan.

Gejala nyeri pita suara pertama kali mirip gejala asma, tetapi nyeri pita suara sering kali tidak membaik setelah penggunaan inhaler.

Tetap tenang dan jangan panik

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved