Virus Corona
WHO Desak Negara-negara di Dunia Tetap Gunakan Vaksin Covid-19 AstraZeneca
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara di dunia untuk tetap memberikan suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca.
7. Italia
Daftar negara Eropa yang menangguhkan vaksin AstraZeneca bertambah setelah Italia mengumumkan kebijakan sama pada Kamis (11/3/2021).
"Menyusul laporan beberapa kejadian merugikan yang serius... AIFA (Badan Obat-obatan Italia) memutuskan, sebagai tindakan pencegahan, untuk mengeluarkan larangan penggunaan batch ini secara nasional," kata AIFA dikutip dari AFP.
Dikatakan pula bahwa AIFA berhak mengambil tindakan lebih lanjut jika perlu, dan berkoordinasi dengan Badan Obat-obatan Eropa (EMA).
Batch vaksin AstraZeneca yang ditunda regulator Italia adalah ABV2856, berbeda dengan ABV5300 yang ditangguhkan Austria.
AIFA sebelumnya mengatakan, batch ABV5300 tidak didistribusikan di Italia, tetapi belum diketahui apakah itu satu-satunya batch yang beredar di sana.
8. Bulgaria
"Saya telah menangguhkan sementara pemberian vaksin AstraZeneca di Bulgaria sampai ada pernyataan tertulis dari European Medicines Agency bahwa itu aman," kata Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borisov, Jumat (15/3/2021).
"Sampai semua keraguan hilang dan tidak ada jaminan dari para ahli itu (AstraZeneca) tidak menimbulkan risiko bagi manusia, imunisasi dengan vaksin ini di negara kita akan dihentikan."
9-12. Estonia, Latvia, Lituania, Luksemburg
Keempat negara ini menangguhkan penyuntikan batch vaksin AstraZeneca yang sama dengan Austria, yaitu ABV5300.
13-16. Jerman, Perancis, Kongo, Irlandia
Dikutip dari CNBC (15/3/2021), pada hari Senin, pemerintah Jerman mengatakan akan menangguhkan penggunaannya, dengan regulator vaksin, Institut Paul Ehrlich, menyerukan penyelidikan lebih lanjut.
Perusahaan AstraZeneca Pastikan Produk Vaksinnya Aman
Sejumlah negara memutuskan untuk menghentikan sementara penggunaan vaksin virus corona (Covid-19) AstraZeneca setelah muncul laporan bahwa beberapa warga Eropa mengalami pembekuan darah pasca divaksinasi.
Lalu bagaimana tanggapan AstraZeneca?
Dikutip dari laman The Local, Rabu (17/3/2021), AstraZeneca yang merupakan sebuah perusahaan Anglo-Swedia yang mengembangkan vaksin ini bersama dengan Universitas Oxford, telah mempertahankan keyakinan bahwa produknya aman untuk digunakan.
Seperti yang disampaikan Kepala Petugas Medis AstraZeneca, Ann Taylor dalam sebuah pernyataan.
"Sekitar 17 juta orang di Uni Eropa dan Inggris sekarang telah menerima vaksin kami, dan jumlah kasus pembekuan darah yang dilaporkan dalam kelompok ini lebih rendah dibandingkan ratusan kasus yang diperkirakan terjadi pada populasi secara umum," kata Taylor.
Menurutnya, sifat pandemi ini telah menyebabkan peningkatan perhatian dalam kasus individu.
"Dan kami telah melalui praktik standar untuk pemantauan keamanan obat-obatan berlisensi dalam melaporkan kejadian vaksin, ini tentunya untuk memastikan keamanan publik," tegas Taylor.
SUMBER: CHANNEL NEWS ASIA
(TribunTernate.com/Rizki A.) (Tribunnews.com/Fitri W) (Kompas.com/Ahmad Naufal Dzulfaroh/Haryanti Puspa Sari)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "17 Negara Termasuk Indonesia Tangguhkan Vaksin AstraZeneca, Ada Apa?" dan di Tribunnews.com dengan judul Reaksi AstraZeneca Saat Banyak Negara Menunda Menggunakan Vaksin Buatannya