Mengapa Taliban Semakin Merajalela di Afghanistan? Bagaimana dengan Pasukan Militer yang Dilatih AS?
Hingga saat ini, Kelompok Taliban telah merebut 15 dari total 34 ibu kota provinsi di Afghanistan, termasuk Herat, Kandahar, dan Pol-e-Khomri.
Menurutnya, ketidakstabilan yang berkembang di Afghanistan dapat menimbulkan ancaman keamanan bagi Inggris.
"Al-Qaeda mungkin akan kembali," papar Wallace.
Ia tampaknya juga mengkritik bagaimana penanganan konflik yang berlangsung hampir 20 tahun itu.
Wallace menilai intervensi Barat di negara-negara seperti Afghanistan seharusnya ditujukan untuk 'mengelola' situasi, bukan untuk memberikan 'perbaikan secara instan'.
Mengkonfirmasi laporan sebelumnya, Wallace juga menyampaikan bahwa kota terbesar kedua di Afghanistan, Kandahar, saat ini 'sudah jatuh ke tangan Taliban'.
Baca juga: Joe Biden Tak Menyesal Tarik Pasukan, AS Prediksi Afghanistan Dikuasai Taliban dalam 90 Hari
Kekuatan Taliban
Pemerintah Afghanistan seharusnya, secara teori, masih berada di atas angin dengan kekuatan lebih besar yang dimilikinya.
Pasukan keamanan Afghanistan berjumlah lebih dari 300.000 orang, setidaknya di atas kertas. Jumlah itu termasuk angkatan darat, udara, serta kepolisian Afghanistan.
Namun kenyataannya negara ini selalu kepayahan dalam memenuhi target perekrutan anggota keamanan.
Tentara dan polisi Afghanistan punya riwayat buruk perihal kematian yang tinggi, desersi, serta korupsi - sejumlah komandan tak bermoral meminta anggaran yang diklaim untuk pasukannya, namun sebenarnya prajurit-prajurit itu tidak pernah ada - yang disebut "tentara hantu".
Dalam laporan terbarunya kepada Kongres AS, Inspektur Jenderal Khusus untuk Afghanistan (SIGAR) menyatakan "keprihatinan serius tentang efek korupsi yang merusak... dan pertanyaan keakuratan data mengenai kekuatan pasukan yang sebenarnya".
Jack Watling, dari Royal United Services Institute, mengatakan bahkan Angkatan Darat Afghanistan tidak pernah yakin berapa banyak pasukan yang sebenarnya mereka miliki.
Selain itu, dia mengatakan, ada persoalan dengan perawatan alat pertahanan dan moral.
Pasukan sering kali dikirim ke wilayah di mana mereka tidak memiliki hubungan suku atau keluarga. Inilah salah satu alasan mengapa beberapa orang kemungkinan begitu cepat meninggalkan posnya tanpa melakukan perlawanan.
Kekuatan Taliban bahkan lebih sulit untuk diukur.