Terkini Internasional
Invasi Rusia ke Ukraina Sudah Dimulai, Apa Sebenarnya yang Diinginkan Vladimir Putin?
Rusia telah memulai invasi skala besar ke Ukraina atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin sejak Kamis (24/2/2022) kemarin.
Indeks FTSE 100 terkemuka di Bursa Efek London jatuh lebih dari 200 poin atau 2,7 persen saat pembukaan.
- Dunia Mengutuk Putin
Presiden AS, Joe Biden mengatakan, Putin memilih perang yang direncanakan yang akan membawa korban jiwa dan penderitaan manusia yang besar.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson juga mengatakan usaha mengerikan dan biadab oleh Vladimir Putin harus berakhir dengan kegagalan.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg ikut mengutuk serangan sembrono Rusia.
"Itu membahayakan nyawa warga sipil yang tak terhitung jumlahnya," kata Stoltenberg.
Sementara itu, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan, Eropa menghadapi masa-masa tergelapnya sejak Perang Dunia II.
- Apa yang Diinginkan Putin?
Ukraina sedang mencari waktu untuk bergabung dengan NATO.
Namun keinginan tersebut mendapat tentangan dari Rusia.
"Bagi kami itu wajib untuk memastikan Ukraina tidak pernah menjadi anggota NATO," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov.
Tahun lalu, Presiden Putin menulis sebuah artikel panjang yang menggambarkan Rusia dan Ukraina sebagai "satu bangsa".
Dia menggambarkan runtuhnya Uni Soviet pada Desember 1991 sebagai "disintegrasi sejarah Rusia".
Putin mengklaim Ukraina modern sepenuhnya diciptakan oleh komunis Rusia dan sekarang menjadi negara boneka, yang dikendalikan oleh Barat.
Presiden Putin juga berpendapat, jika Ukraina bergabung dengan NATO, aliansi itu mencoba untuk merebut kembali Krimea.
Namun Rusia tidak hanya fokus pada Ukraina. Ia menuntut agar NATO kembali ke perbatasannya sebelum 1997.
Putin ingin NATO menghapus pasukan dan infrastruktur militernya dari negara-negara anggota yang bergabung dengan aliansi itu sejak 1997 dan tidak mengerahkan senjata serang di dekat perbatasan Rusia.
Itu artinya meliputi Eropa Tengah, Eropa Timur, dan Baltik.
Di mata Presiden Putin, Barat berjanji pada 1990, NATO akan tidak memperluas satu inci pun ke timur, tetapi tetap melakukannya.
Namun, itu sebelum runtuhnya Uni Soviet, jadi janji yang dibuat kepada Presiden Soviet saat itu, Mikhail Gorbachev hanya mengacu pada Jerman Timur dalam konteks Jerman yang bersatu kembali.
Mr Gorbachev kemudian mengatakan topik ekspansi NATO tidak pernah dibahas pada saat itu.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hal-hal yang Perlu Diketahui Tentang Invasi Rusia ke Ukraina hingga Apa yang Diinginkan Putin