Terkini Internasional
Rusia Berhasil Rebut Chernobyl dari Ukraina, Faktor Geografi Jadi Alasan Utama
Kini, lokasi kecelakaan nuklir terburuk di dunia dan masih bersifat radioaktif tersebut jatuh di tangan Rusia.
TRIBUNTERNATE.COM - Ketegangan antara Rusia dan Ukraina saat ini tengah menjadi sorotan internasional.
Diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin telah meluncurkan 'operasi militer khusus' ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022) lalu.
Vladimir Putin mengatakan dia ingin 'demliterisasi', bukan menduduki negara itu, serta memperingatkan para tentara Ukraina untuk menurunkan senjata dan pulang.
Dalam agresi tersebut, pasukan Ukraina gagal mempertahankan fasilitas pembangkit nuklir Chernobyl dari serangan Rusia, Kamis.
Kini, lokasi kecelakaan nuklir terburuk di dunia dan masih bersifat radioaktif tersebut jatuh di tangan Rusia.
"Para pembela kami memberikan hidup mereka sehingga tragedi 1986 tidak akan terulang," cuit Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky sebelum pembangkit listrik tenaga nuklir yang mati itu direbut pasukan Rusia.
Lantas mengapa Moskow menginginkan Chernobyl, fasilitas pembangkit nuklir yang tidak beroperasi serta dikelilingi area radioaktif ini?
Jawabannya adalah faktor geografi.
Baca juga: Cerita Pilu Presiden Ukraina, Kecewa Tak Ada Pihak yang Mau Bantu Lawan Rusia
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Sudah Dimulai, Apa Sebenarnya yang Diinginkan Vladimir Putin?
Baca juga: Vladimir Putin Perintahkan Agresi Rusia ke Ukraina, Ini Reaksi Negara-negara dan Organisasi Dunia

Chernobyl atau Chornobyl adalah nama sebuah kota yang terletak di utara Ukraina dekat perbatasan dengan Belarus.
Kota Chernobyl ditinggalkan penghuninya setelah bencana ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir yang dinamai sama dengan lokasinya.
Dilansir Reuters, Chernobyl berada di rute terpendek dari Belarusia ke Ibu Kota Ukraina Kyiv.
Artinya, dengan menguasai Chernobyl, pasukan Rusia akan lebih mudah bergerak melakukan invasi.
Dalam merebut pembangkit nuklir ini, analis militer Barat mengatakan Rusia hanya menggunakan rute invasi tercepat dari Belarus ke Kyiv.
Baca juga: Vladimir Putin Luncurkan Operasi Militer Khusus di Ukraina, Peringatkan Dunia agar Tak Ikut Campur
Baca juga: Viral Video Pria Ukraina Menangis Antar Anaknya ke Zona Aman, Diduga akan Berpisah lantaran Perang
"Itu adalah cara tercepat dari A ke B," kata James Acton dari lembaga pemikir Carnegie Endowment for International Peace.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat AS, Jack Keane mengatakan, Chernobyl tidak memiliki signifikansi militer.