DPR Minta Menkes Turun Tangan soal Pemecatan Terawan, Singgung soal Kekurangan Dokter Spesialis
Menurut anggota Komisi IX DPR RI, kejadian pemecatan Dokter Terawan ini dapat merugikan masyarakat.
TRIBUNTERNATE.COM - Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mengatakan, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin perlu turun tangan soal pemecatan permanen Dokter Terawan Agus Putranto dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Hal ini karena, menurut Saleh, Budi Gunadi Sadikin selaku menteri kesehatan memiliki peran penting sebagai simbol pelayanan kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu, menurutnya, jika terjadi permasalahan dalam organisasi profesional kedokteran, Menkes semestinya turun tangan.
"Saya berharap penyelesaian masalah Dokter Terawan ini jangan dilepas begitu saja. Saya minta menteri kesehatan dalam hal ini Pak Budi Gunadi Sadikin harus ikut ambil bagian," kata Saleh dalam wawancara virtual yang ditayangkan di kanal Youtube KompasTV, Senin (28/3/2022).
"Beliau itu adalah simbol pelayanan kesehatan indonesia, Pak Budi-nya, karena dia menjabat sebagai menteri kesehatan."
"Nah karena itu kalau ada persoalan-persoalan dalam hal organisasi profesi kedokteran dan juga, dan juga para dokter-dokter profesional yang kerja di dalamnya, itu tentu menterinya harus turun tangan."
Kemudian, Saleh juga menyinggung soal Indonesia yang kekurangan dokter spesialis.
Menurut Saleh, kejadian pemecatan Dokter Terawan ini dapat merugikan masyarakat.
Hal ini karena, tuturnya, Dokter Terawan adalah seorang dokter spesialis yang memiliki banyak pasien dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga: Soroti Pemecatan dr. Terawan dari Keanggotaan IDI, DPR RI: Seharusnya Diapresiasi Bukan Dipecat
Baca juga: Keanggotaan IDI Terawan Agus Putranto Dicopot, Ini Sosok dan Deretan Kontroversinya dengan IDI
"Kita di Indonesia ini sedang kekurangan dokter, kita sedang kekurangan dokter spesialis," paparnya.
"Kalau kita lihat rasio jumlah penduduk kita dengan ketersediaan tenaga medis di Indonesia itu masih sangat jauh ketimpangannya ."
"Karena itu pada persoalan seperti ini yang rugi masyarakat," tegasnya.
Menurut Saleh, jika Dokter Terawan tidak praktik lagi, akan ada ketimpangan karena banyak pasiennya yang tak lagi dapat penanganan dari Dokter Terawan.
"Bayangkan jika Dokter Terawan tidak praktik lagi, ini saya kira akan ada ketimpangan karena ada banyak orang-orang dari daerah yang datang ke RSPAD untuk berobat kepada Pak Terawan."
"Ini yang saya katakan tidak bisa dibiarkan," pungkasnya.