Pawang Anjing hingga Petani Asal Inggris Ungkap Alasan Rela Bertaruh Nyawa demi Bantu Warga Ukraina
Selama beberapa bulan, ketiga warga Inggris ini berada di dekat garis depan konflik di Ukraina membantu mengevakuasi penduduk lanjut usia dan rentan.
TRIBUNTERNATE.COM - Tiga warga negara Inggris rela meninggalkan kehidupan mereka yang damai dan tentram di negara asal demi membantu warga Ukraina yang tengah berkonflik dengan Rusia.
Selama beberapa bulan, ketiga warga Inggris ini berada di dekat garis depan konflik di Ukraina untuk membantu mengevakuasi para penduduk lanjut usia dan kelompok rentan.
Ketiga orang ini berangkat secara mandiri ke Ukraina menggunakan uang mereka sendiri.
Mengutip BBC, ketiga orang tersebut diketahui di Inggris bekerja sebagai pawang anjing, petani, hingga ahli teknologi.
"Saya tahu orangtua saya khawatir," ujar sang pawang anjing.
"Mereka mengerti aku akan berada di luar untuk sementara waktu dan mereka tidak tahu kapan aku akan pulang ke rumah."
Ia berharap, ke depannya dirinya mendapat kualifikasi untuk menjadi paramedis.
Saat ini sang pawang anjing yang ingin namanya dirahasiakan tersebut telah menguasai dasar-dasar pertolongan pertama.
Ia juga berkomitmen untuk terus berlajar tentang ilmu medis.
Ketiga warga Inggris ini diketahui selalu berpindah tempat mengikuti berkembangnya peperangan antara pasukan Ukraina dan Rusia.
Baca juga: Mantan PM Rusia Ungkap Vladimir Putin Mulai Kehilangan Kepercayaan Diri dalam Perang Ukraina
Baca juga: AS Kembali Gelontorkan Dana Fantastis untuk Ukraina, DPR AS Kabulkan Bantuan 56 Miliar Dolar
Sang pawang anjing yang masih berusia 21 tahun tersebut tak menampik dirinya dan dua rekannya kerap menghadapi bahaya yang nyata di mana mereka diminta untuk menggunakan rompi anti peluru.
Sementara itu, sang petani yang setiap hari bekerja mengurus ternak di Inggris tak menyangka keberadaan dirinya begitu dibutuhkan di Ukraina.
Ia mengubah mobil van miliknya menjadi ambulans darurat yang kemudian ia bawa ke Ukraina.
"Kita di sini melakukan apa yang kita bisa, kita bukan ahli tetapi kita telah melakukan banyak hal di beberapa bulan terakhir," ujar petani asal Inggris tersebut.

Menurut keterangan sang petani tersebut, seiring berjalannya waktu bantuan logistik dari dunia internasional ke Ukraina semakin melambat.