Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Halmahera Selatan

GAMKI Minta DLH Halmahera Selatan Jangan Tutup Hasil Investigasi Tumpahan Feronikel di Laut Obi

Leonard Hana Salaudin, meminta DLH agar tidak tertutup dalam proses investigasi penecemaran lingkungan di laut Obi

Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Mufrid Tawary
Tribunternate.com/ Nurhidayat Hi Gani
Ketua DPC GAMKI Halmahera Selatan, Leonard Hana Salaudin. Dia meminta DLH agar tidak tertutup terkait hasil investigasi insiden tumpahan 4 ribu ton feronikel di laut Obi, Selasa (11/4/2023). 

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Ketua DPC Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Halmahera Selatan, Maluku Utara, Leonard Hana Salaudin, meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar tidak tertutup dalam proses investigasi penecemaran lingkungan di laut Obi akibat insiden tumpahan 4 ribu ton feronikel milik PT Wanatiara Persada pada Minggu (8/4/2023) lalu.

Karena menurut dia, hasil investigasi DLH Halmahera Selatan itu menyangkut dengan kepentingan masyarakat Obi terlebih khususnya berprofesi sebagai nelayan.

“Jadi DLH harus sampaikan dampak lingkungan dari insiden itu apa. Apakah masyarakat Obi masih bisa makan ikan? Ataukah kepentingan-kepentingan nelayan seperti apa,”

“Semuanya dari hasil investigasi itu, sehingga harus disampaikan ke publik. Olehnya kami meminta DLH jangan tertutup sekalipun baru dua hari turun investigasi,” pinta Leonard, Selasa (11/4/2023).

Selain itu, Leonard juga meminta kepada pihak PT Wanatiara Persada agar siap bertanggung jawab terkait insiden ini. Sebab, tumpahan 4 ribu ton feronikel di laut Obi tersebut, sudah pasti berdampak pada biota-biota laut.

“4 ribu ton itu jumlah yang sangat banyak loh. Kemudian pihak perusahaan ini kan sudah pasti tahu, muatan yang banyak itu diantisipasi seperti apa,”

Baca juga: Demo Operasional Pemilu di Kantor KPU Halmahera Selatan, Sejumlah Ketua dan Anggota PPK Diperiksa

“Karena mereka bukan baru kali pertama muat feronikel. Masak perusahaan tidak punya pengalaman, ini kelalaian sebenarnya. Jadi harus bertanggung jawab. Apalagi kan ada korban ABK kapal yang hilang,” tegasnya.

Dia juga berharap kepada Basarnas secepatnya menemukan salah seorang Anak Buah Kapal (ABK) Tougbot Pacifik 19 yang menjadi korban insiden tumpahan 4 ribu toni feronikel itu.

“Kita berharao kepada Basarnas dan pihak kepolisian untuk secepatnya temukan korban. Kita juga ikut berduga atas insiden ini,” tandasnya.

Sebelumnya pada Senin (10/4/2023) kemarin, Plt Kepala DLH Halmahera Selatan, Samsu Abubakar mengaku timnya telah turun melakukan investigasi tumpahan feronikel di laut Obi.

Namun ia belum bisa menyampaikan lebih jauh terkait proses investigasi tersebut, karena tim dari DLH Halmahera Selatan masih bekerja di lapangan.

“Nanti kita lihat ya, karena tim baru lakukan di lapangan. Tapi pastinya kita investigasi,” kata Samsu. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved