Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Bendi, Transportasi Tradisional di Ternate Maluku Utara yang Tetap Bertahan Tengah Modernisasi

Bapak Pempeng, seorang kursir bendi di Kota Ternate, Maluku Utara yang masih eksis ditengah modernisasi transportasi sekarang ini

Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/Dewi Aulia Dayanti
TRANSPORTASI: Pempeng, seorang kusir bendi di Kota Ternate, Maluku Utara, Kamis (24/10/2024) 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Di tengah panas terik, Bapak Pempeng, pria berusia 65 tahun, terlihat duduk di atas bendinya, menyeka keringat yang bercucur di wajahnya yang mulai keriput.

Ia memperhatikan orang-orang yang berlalu-lalang di sekitar Jatiland Mall Ternate, sambil menanti pelanggan untuk menaiki bendinya.

Saat ditemui oleh TribunTernate.com, Bapak Pempeng bercerita bahwa ia biasanya mulai keluar mencari penumpang jam 7 pagi dan pulang jam 4 sore. 

"Biasanya saya mangkal di depan Mall, tapi kalau beberapa jam tidak ada orang (penumpang), saya jalan cari penumpang, "ungkapnya, Kamis (24/10/2024).

Baca juga: Langgaran Netralitas, Seorang Perangkat Desa Indong Halmahera Selatan Maluku Utara Bakal Disanksi

Namun, pada hari itu (Kamis), ia belum juga mendapatkan pelanggan sejak pagi.

Meski demikian, Bapak Pempeng tetap optimis dan percaya bahwa rejeki tidak akan tertukar. 

"Dari tadi belum ada penumpang, tapi saya percaya rejeki sudah ada yang atur."

"Kalau biasanya saya bisa dapat tiga atau empat penumpang sehari, "ujarnya.

Diketahui, kendaraan tradisional ini masih menjadi pilihan transportasi lokal di Kota Ternate.

Keberadaan bendi sampai saat ini, tidak tergerus meski kendaraan bermotor semakin mendominasi.

Di Ternate, bendi tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi, tetapi juga simbol tradisi dan identitas budaya. 

Para kusir, seperti Bapak Pempeng, sering kali mewarisi profesi ini secara turun-temurun.

Menjaga keterampilan mengendalikan kuda, dan merawat bendi mereka.

Baca juga: Pj Bupati Morotai Apresiasi Kinerja Tenaga Kesahatan Kemenkes RI yang Bertugas di Kawasan Terpencil

"Saya sudah bekerja sebagai kusir sejak lama, dan pekerjaan ini merupakan turun-temurun keluarga."

"Ayah saya juga dulu bekerja seperti ini (kusir bendi), "ujarnya dengan bangga.

Tarif bendi Bapak Pempeng Rp 50 ribu untuk perjalanan dalam kota, jarak jauh tarifnya disesuaikan. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved