Halmahera Selatan
Sikapi Data Pengidap Sifilis, Pj Bupati Halmahera Selatan Saran Perkuat Moral Pelajar
Pjs Bupati Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Kadri La Etje merespons data Dinas Kesehatan yang menyatakan 30 pelajar idap sifilis
Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Sitti Muthmainnah
TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Pjs Bupati Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Kadri La Etje merespons data pengidap Sifilis.
Kadri mengatakan, penularan penyakit ini diakibatkan pergaulan bebas. Karena itu, ia menyarankan harus ada penguatan moral dengan melibatkan para pemuka agama.
"Esensinya penguatan moralitas, tapi kita libatkan para Imam Masjid dan Pendeta. Mereka akan mengintroduksi para pelajar agar jauh dari seks bebas," ujarnya, Rabu (20/11/2024).
Penguatan moral terhadap pelajar dikakukan di lingkungan masyarakat dan sekolah setiap jam belajar.
Baca juga: Pembangunan Infrastruktur Hingga Pengendalian Inflasi Jadi Fokus Ranperda APBD 2025 Tidore
Ia juga meminta kepada semua stakeholder agar turut mencegah pergaulan bebas pelajar.
"Terutama para orang tua, harus ketat mengawasi anak-anak mereka, ini penting. Karena sekali lagi seks bebas itu berbahaya," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 30 pelajar di Kabupaten Halmahera Selatan dilaporkan mengidap penyakit Sifilis.
Hal itu berdasarkan hasil screening kesehatan yang dilakukan Dinas Kesehatan di puluhan sekolah jenjang SMP dan SMA per Oktober-September 2024.
"Ini hasil screening ya, dan itu data terbaru. Yaitu ada 30 pelajar yang terkonfrimasi Sifilis," ujar Kepala Dinas Kesehatan Halmahera Selatan, Asia Hasyim, Rabu (6/11/2024).
Asia menjelaskan, sifilis disebabkan infeksi bakteri saat berhubungan badan. Penyakit ini, menyasar pada kelamin pria.
"Jadi yang 30 itu semuanya laki-laki. Kemudian rata-rata adalah anak SMA dan SMP. Usia mereka mulai dari 15, 16 dan 17 tahun," ungkapnya.
Baca juga: Masa Kampanye Selesai, Aliong Mus Kembali Aktif Jadi Bupati Taliabu Pekan Depan
Untuk menangani penyakit menular tersebut, Asia mengatakan semua tenaga medis di setiap Puskesmas telah diarahkan untuk melakukan pengawasan ketat.
Ini dilakukan agar para pengidap tidak bergerak bebas, dan proses penyembuhannya dipercepat.
"Kalau Sifilis, ada obat anti biotiknya. Jadi masing-masing Puskesmas akan mengawasi wilayah kerja yang ada terkonfirmasi Sifilis," jelasnya. (*)
DPRD Halmahera Selatan Didesak Gunakan Hak Angket Terkait Pelantikan 4 Kades |
![]() |
---|
Dugaan Korupsi Dana Desa Rp1 Miliar, Kejari Halmahera Selatan Jadwalkan Pemeriksaan Kades Samo |
![]() |
---|
Pelayanan Dinilai Buruk, Mahasiswa Geruduk Puskesmas Indari Halmahera Selatan |
![]() |
---|
Fakta-fakta 10 Siswa Sekolah Unggulan di Halsel Keracunan Makanan: Muntah hingga Pusing usai Sarapan |
![]() |
---|
Aksi Protes, Warga Halmahera Selatan Palang Jalan Buntut Lahan Belum Dibayar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.