Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Halmahera Barat

Fakta-fakta Kadis Perindagkop Halbar Pukul Warga, Harta Kekayaan Hingga Kini Pakai Baju Tahanan

Kejadian tersebut bermula saat Hardi datang ke kantor Perindagkop di Desa Hatebicara, Kecamatan Jailolo untuk menyampaikan aspirasi

Kolase TribunTernate.com
Kadisperindagkop Halmahera Barat Demisius O Boky dan Staf Sony Boky ditetapkan sebagai tersangka dan menggunakan baju tahanan (kiri). Tangkapan layar pada video viral yang merekam aksi Demisius memukul warga bernama Hardi saat menyampaikan aspirasi kelangkaan minyak tanah di depan Kantor Disperindagkop Halmahera Barat, Maluku Utara, Rabu (8/1/2025) (kanan). 

TRIBUNTERNATE.COM, HALMAHERA BARAT - Berikut fakta-fakta mengenai Kadis Perindagkop Halmahera Barat, Maluku Utara, Demisius O Boky terhadap seorang warga yang demo, Rabu (8/1/2025).

Warga atas nama Hardi tersebut dipukul usai menyampaikan aspirasi soal kelangkaan minyak tanah di depan Kantor Disperindakop Halmahera Barat.

Video berdurasi 1 menit yang merekam aksi pemukulan yang dilakukan Demisius O Boky terhadap Hardi kemudian viral di media sosial.

Baca juga: Program Makanan Bergizi Gratis di Taliabu Menunggu Jadwal

Kronologi Kejadian

Tangkapan Layar Kepala Dinas Perindagkop Halmahera Barat dan Staf pukul Warga saat Sampaikan Aspirasi Kelangkaan Minyak Tanah.
Tangkapan Layar Kepala Dinas Perindagkop Halmahera Barat dan Staf pukul Warga saat Sampaikan Aspirasi Kelangkaan Minyak Tanah. (Dok: tangkapan layar)

Kejadian tersebut bermula saat Hardi datang ke kantor Perindagkop di Desa Hatebicara, Kecamatan Jailolo untuk menyampaikan aspirasi.

Adapun yang disampaikan oleh Hardi adalah terkait kelangkaan minyak tanah yang sering terjadi di Halmahera Barat.

"Saya datang sendiri untuk aksi di Kantor Perindagkop,karena minyak tanah langka jadi ada yang jual dengan harga tinggi, Rp9000 sampai Rp10.000 perliter," kata Hardi saat diwawancarai, Rabu (8/1/2024).

Baca juga: Kadis Perindagkop Halmahera Barat dan Staf Jadi Tersangka Usai Pukul Warga Saat Demo

Hardi menjalankan aksi dengan menggunakan Megafon serta menempelkan spanduk bertuliskan soal aspirasinya. 

Namun spanduk aspirasi Hardi kemudian dilepas oleh salah seorang staf.

Hardi yang datang seorang diri tersebut mengaku hanya ingin menyampaikan aspirasi lewat spanduk tersebut.

Baca juga: BREAKING NEWS: Mobil Ambulans Bawa Jenazah di Halmahera Timur Jatuh dari Jembatan

"Saya sampaikan kalau aksi ini saya sendiri jadi jangan buka spanduk, karena saya disini hanya menyampaikan aspirasi," jelasnya.

"Tapi setelah saya tempel spanduk itu Kadis perintah stafnya copot, saya hadang dan dari situ Kadis dan staf pukul saya," ungkap Hardi.

Usai kejadian penganiayaan, Hardi langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Halmahera Barat. 

Video Pemukulan Viral, Demisius O Boky dan Staf Ditangkap Polisi

HUKUM: Kapolres Halmahera Barat, Maluku Utara AKBP Erlichson
HUKUM: Kapolres Halmahera Barat, Maluku Utara AKBP Erlichson (Tribunternate.com/Faisal Amin)

Hardi yang langsung melapor ke Polres Halmahera Barat di hari yang sama mendapat respon cepat.

Demisius O Boky serta staf yang juga terekam dalam video bernama Soni Boky langsung ditangkap Polres Halmahera Barat, Rabu (8/1/2025).

Hal tersebut disampaikan Kapolres Halmahera Barat AKBP Erlichson saat dikonfirmasi TribunTernate.com.

Baca juga: Polres Halmahera Selatan Buka Layanan SKBN untuk PPPK, Biaya Rp250 Ribu per Orang

Halaman
123
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved