Penyebab Serapan Retribusi Disperindakop Halmahera Selatan 2024 Turun

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Kepala Disperindagkop Halmahera Selatan, Maluku Utara Adriani Radjiloen mengaku pihaknya tak mencapai target dalam penarikan retribusi untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2024.

Menurut dia, jumlah pendapatan yang tercapai hanya Rp405 juta dari total target yang diberikan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sebanyak Rp 450 juta.

"Untuk capaian tahun 2024 hanya terdapat Rp405 juta dibandingkan dengan tahun 2023. Kalau tahun 2023 target Rp650 juta dan tercapai, "katanya, Jumat (11/4/2025).

Adriani Radjiloen pun mengungkapkan penyebab tak tercapainya penarikan retribusi OPD yang dipimpinnya.

Baca juga: BKN Setujui Pelantikan Pejabat Eselon II Pemprov Maluku Utara

Salah satunya beberapa pasar tidak aktif. Seperti Pasar Tuokona yang berada di Kecamatan Bacan Selatan.

Selain itu, puluhan lapak di beberapa pasar juga tidak terpakai. Beberapa di antaranya di Pasar Labuha, Pasar Jikotamo di Kecamatan Obi.

Kemudian Pasar Guruapin di Kecamatan Kayoa Barat, Pasar Busua di Kecamatan Kayoa Barat, dan Pasar Saketa di Kecamatan Gane Barat.

Baca juga: Pansus DPRD Halmahera Selatan Temukan Masalah di 3 OPD, Termasuk Pengelolan Dana Hibah

"Total petak lapak yang terpakai itu sebanyak 110, Kemudian tak terpakai 63 petak lapak. Ini yang menjadi penyebab PAS kita di Disperindakop itu turun, "ungkapnya.

Adriani menambahkan, nilai kontrak lapak setiap lapak dalam sebulan, berbeda-beda. Hal itu tergantung dari bangunan karena ada yang permanen dan non permanen.

"Banyak para pemilik lapak yang tidak berjualan karena kesehatannya terganggu, "tandas Adriani Radjiloen. (*)