Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Seksual pada Anak di Hari Kartini, Sherly Laos: Ini Tanggung Jawab

Membekali para siswa dengan pengetahuan tersebut kata Sherly Laos, bukan hanya sekedar program pemerintah melainkan merupakan tanggung jawab bersama

|
Kolase TribunTernate.com/Dok Instagram @s_tjo
HARI KARTINI - Kolase dari foto Gubernur Maluku Utara Sherly Laos bersama beberapa siswi SD Negeri 4 Kota Ternate. Foto diunduh dari instagram @s_tjo, Selasa (22/4/2025). Sherly Laos dan tim beri sosialisasi pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual di sekolah, sebagai peringatan Hari Kartini, Senin (21/4/2025). 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Gubernur Maluku Utara Sherly Laos memaknai Hari Kartini 2025 dengan memberikan sosialisasi pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual pada anak.

Sosialisasi tersebut berlangsung di SD dan SMP Negeri 4 Kota Ternate, Maluku Utara, Senin (21/4/2025).

Melalui akun instagram pribadinya @s_tjo, Sherly Laos membagikan kegiatannya melakukan sosialisasi di hadapan para siswa-siswi SD Negeri 4.

Baca juga: Sherly Laos Kecam Kasus Rudapaksa Siswi SMP di Halsel: Hukum Para Pelaku Seberat-beratnya!

HARI KARTINI - Kolase dari foto Gubernur Maluku Utara Sherly Laos bersama beberapa siswi SD Negeri 4 Kota Ternate. Foto diunduh dari instagram @s_tjo, Selasa (22/4/2025). Sherly Laos dan tim beri sosialisasi pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual di sekolah, sebagai peringatan Hari Kartini, Senin (21/4/2025).
HARI KARTINI - Kolase dari foto Gubernur Maluku Utara Sherly Laos bersama beberapa siswi SD Negeri 4 Kota Ternate. Foto diunduh dari instagram @s_tjo, Selasa (22/4/2025). Sherly Laos dan tim beri sosialisasi pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual di sekolah, sebagai peringatan Hari Kartini, Senin (21/4/2025). (Kolase TribunTernate.com/Dok Instagram @s_tjo)

Kegiatan Bersama Ibu Gubernur Maluku Utara Cegah Kekerasan di Sekolah bertajuk "Anak Cerdas, Anak Berkualitas, Bebas Kekerasan Menuju Generasi Emas".

Awalnya Sherly Laos bertanya ke para siswa tersebut, terkait siapa Kartini, yang dijawab mereka dengan seorang pahlawan.

Sherly Laos lantas menjelaskan ke mereka, alasan kenapa Kartini bisa disebut sebagai pahlawan.

"Kenapa ibu Kartini jadi pahlawan? Karena ibu Kartini, ketika waktu itu perempuan belum boleh belajar ibu Kartini memperjuangkan hak-hak perempuan,"

"Untuk bisa belajar, bermimpi dan dapatkan pendidikan yang sama dengan laki-laki," jelas Sherly Laos.

Setelah itu, Sherly Laos dan tim beri sosialisasi terkait bentuk-bentuk pelecehan, cara melindungi diri hingga kepada siapa mereka dapat melapor.

Membekali para siswa dengan pengetahuan tersebut kata Sherly Laos, bukan hanya sekedar program pemerintah melainkan merupakan tanggung jawab bersama.

Menariknya, pengetahuan tentang bentuk-bentuk pelecehan ini disampaikan ke anak-anak melalui nyanyian.

"Sentuhan boleh di kepala, tangan, kaki, karena sayang, karena sayang, karena sayang.." lirik yang juga dinyanyikan Sherly Laos.

"Jadi adek-adek yang boleh disentuh oleh orang lain, selain mama ya, yang boleh disentuh bagian mana, tangan apalagi?" tanya Sherly Laos ke para siswa SD.

"Jadi biar gampang diingat yang boleh disentuh itu dari pundak ke atas, lutut ke bawah ya." 

"Kalau ada yang sentuh bagaimana? anak-anak lapor ibu guru," terang Sherly Laos.

Halaman
123
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved