RSUD Chasan Boesoirie
Sejalan dengan Program Sherly Laos, RSUD Chasan Boesoirie Maluku Utara Dorong Capaian UHC Prioritas
Direktur RSUD Chasan Boesoirie, dr. Alwia Assagaf, menjelaskan sejumlah program strategis Gubernur Provinsi Maluku Utara, Sherly Laos
Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Sitti Muthmainnah
TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Direktur RSUD Chasan Boesoirie, dr. Alwia Assagaf, menjelaskan sejumlah program strategis Gubernur Provinsi Maluku Utara, Sherly Laos, dalam bidang kesehatan.
Salah satunya perluasan jaminan kesehatan melalui program Universal Health Coverage (UHC).
Menurut Alwia Assagaf, Provinsi Maluku Utara telah mencapai lebih dari 80 persen keaktifan peserta BPJS Kesehatan.
Baca juga: Gubernur Maluku Utara Sherly Laos Komitmen Perbaiki Fasilitas Sekolah Hingga Rumah Sakit
Capaian ini memberikan peluang untuk mendorong penerapan UHC prioritas, yaitu skema pelayanan kesehatan yang memungkinkan masyarakat kurang mampu untuk ditanggung oleh pemerintah.
“Misalnya, warga yang sebelumnya memiliki BPJS mandiri lalu mengalami kesulitan ekonomi, bisa langsung dialihkan ke tanggungan pemerintah."
"Nanti, jika sudah mampu kembali, barulah dikembalikan ke kepesertaan mandiri. Itulah konsep UHC prioritas yang kami maksud, ujar dr. Alwia, Jumat (18/7/2025).
Menariknya, dalam program ini, aktivasi BPJS bisa dilakukan hanya dalam satu hari.
Lebih jauh, dr. Alwia juga menjelaskan bahwa peserta BPJS yang termasuk dalam kategori desil satu hingga empat, atau warga miskin sesuai data Dinas Sosial akan mendapatkan fasilitas tambahan.
Seperti transportasi gratis jika pasien dirujuk ke luar daerah, tempat tinggal gratis selama masa rujukan, pendampingan pasien, satu orang pendamping, serta petugas pengantar.
"Jadi kami dari rumah sakit kerap kali koordinasi dengan Dinas Sosial. Kalau ada pasien yang harus dirujuk dan masuk dalam kategori tersebut, maka seluruh biaya akan ditanggung. Bahkan Gubernur turun langsung melihat kondisi pasien-pasien yang menjalani rujukan ini," ucapnya.
Salah satu kasus yang dijelaskan adalah pasien dengan tumor kandungan. Saat ini, RSUD Chasan Boesoirie belum memiliki dokter kandungan dengan subspesialisasi onkologi.
Sehingga pasien-pasien dengan kondisi tersebut harus dirujuk ke rumah sakit lain.
"Ini menjadi PR bagi kami. Ke depan, kami akan mengusulkan adanya dokter subspesialis onkologi. Namun tentunya harus dibarengi dengan kesiapan fasilitas pendukung,” jelasnya.
RSUD Chasan Boesoirie saat ini tengah menyusun rencana pengembangan layanan kesehatan yang mencakup wilayah dari timur hingga barat Maluku Utara.
Baca juga: Didemo Warga hingga Palang Kantor, Kades Bapenu Taliabu Bakal Tempuh Jalur Hukum
Pihak rumah sakit telah diundang oleh Kementerian Kesehatan untuk membahas skema pembiayaan dan dukungan infrastruktur.
Dalam pengembangannya, pembiayaan akan melibatkan Kemenkes, Dinas Sosial, dan pemerintah daerah.
“Intinya, fokus kami adalah pada peningkatan fasilitas, SDM, dan pelayanan. Soal pembiayaan, apakah dari pusat atau daerah, akan dibahas secara bertahap. Tapi Gubernur sudah menyampaikan komitmennya untuk mendukung penuh,” pungkasnya. (*)
Wamenkes RI Tinjau RSUD Chasan Boesoirie Malut, Janjikan Bantuan Alkes dan Evaluasi Menyeluruh |
![]() |
---|
Direktur RSUD Chasan Boesoerie Maluku Utara: Kunker Wamenkes Jadi Momentum Pembenahan |
![]() |
---|
Tingkatkan Layanan di RSUD Chasan Boisoirie Maluku Utara, Wamenkes RI Siapkan Evaluasi Berkala |
![]() |
---|
Tujuan RSUD Chasan Boesoirie Maluku Utara Kerja Sama dengan RS dr Suyoto Jakarta |
![]() |
---|
RSUD Chasan Boisoirie Maluku Utara Tambah Ventilator dan ICU Baru, Tindak Lanjuti Evaluasi Kemenkes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.