RSUD Chasan Boesoirie
Wujudkan Pelayanan Merata, RSUD Chasan Boesoirie Malut Fasilitasi Baksos Operasi Katarak Gratis
Direktur RSUD Chasan Boesoirie Ternate, dr. Alwia Assagaf, mengungkapkan bakti sosial (Baksos) operasi katarak gratis merupakan program Gubernur
Penulis: Sansul Sardi | Editor: Sitti Muthmainnah
TRIBUNTERNATE.COM,SOFIFI — Direktur RSUD Chasan Boesoirie Ternate, dr. Alwia Assagaf, mengungkapkan bakti sosial (Baksos) operasi katarak gratis merupakan program Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos.
Yang mana, bertujuan memberikan kesempatan kepada masyarakat mendapatkan layanan kesehatan mata tanpa biaya.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-26 Provinsi Maluku Utara, dan dilaksanakan atas kerja sama Pemerintah Provinsi Maluku Utara dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami).
Baca juga: Ditransker Halmahera Selatan Bakal Bentuk Forum HRD untuk Atasi Masalah Ketenagakerjaan
Para dokter ahli mata dari berbagai daerah turut didatangkan lengkap dengan peralatan medis modern.
“Gubernur memilih RSUD Chasan Boesoirie sebagai lokasi pelaksanaan operasi katarak ini. Kami bersyukur bisa menjadi bagian dari kegiatan kemanusiaan ini,” ujar dr. Alwia, Jumat (10/10/2025) kepada Tribunternate.com.
Ia menjelaskan, RSUD Chasan Boesoirie telah memiliki gedung operasi sejak tahun 2021, namun fasilitas belum difungsikan.
Momentum baksos ini menjadi langkah penting untuk mengaktifkan kembali ruang operasi dan ICU baru yang sudah lama disiapkan.
“Alhamdulillah, berkat kerja sama seluruh tim mulai dari manajemen hingga petugas kebersihan, kami berhasil mempersiapkan gedung dan layanan operasi agar kegiatan ini bisa berjalan dengan baik,” tuturnya penuh syukur.
Antusiasme masyarakat terhadap program operasi katarak gratis ini luar biasa. Tercatat, lebih dari 400 orang telah mendaftar untuk mendapatkan layanan operasi. Namun, setiap calon pasien terlebih dahulu harus melalui proses skrining awal di puskesmas masing-masing, untuk dilanjutkan dengan pemeriksaan lanjutan oleh tim medis RSUD Chasan Boesoirie.
“Pelayanan operasi dibagi dalam tiga tim medis agar seluruh tahapan bisa berjalan efektif dan cepat,” jelasnya.
Menurut dr. Alwia, kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap masyarakat, tetapi juga langkah awal menjalin kemitraan berkelanjutan dengan Perdami.
Ia berharap, kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Penyakit katarak cukup banyak diidap oleh masyarakat kita, terutama karena faktor usia. Maka penting untuk segera memeriksakan diri agar bisa ditangani sejak dini,” imbaunya.
Baca juga: 6 Peristiwa Kebakaran Terjadi di Halmahera Selatan per Januari-September 2025
Lebih lanjut, dr. Alwia menegaskan bahwa operasi katarak juga dapat dilayani melalui BPJS Kesehatan tanpa biaya tambahan bagi masyarakat. Namun, terdapat batasan kuota pelayanan yang ditetapkan setiap bulan.
“Dalam satu bulan, kami hanya diberikan kuota 35 pasien operasi katarak oleh BPJS. Jika ada pasien lebih dari itu, maka harus dijadwalkan pada bulan berikutnya,” jelasnya.
Bakti sosial operasi katarak ini akan dilaksanakan selama dua hari, 10–11 Oktober 2025, dan diharapkan menjadi momentum penting bagi Maluku Utara dalam memperluas akses layanan kesehatan mata secara merata dan berkelanjutan. (*)
RSUD Chasan Boesoirie Maluku Utara Pastikan Nakes Sesuai Disiplin Ilmu, Bantah Isu Tukang Gigi |
![]() |
---|
RSUD Chasan Boesoirie Maluku Utara Hadirkan Ruang Operasi Modern dengan Sistem MOT |
![]() |
---|
RSUD Chasan Boesoirie Maluku Utara Gelar Penyuluhan Difteri, Ingatkan Waspada Gejala |
![]() |
---|
RSUD Chasan Boesoirie Maluku Utara Pastikan Pelayanan Anak Tetap Optimal di Tengah Lonjakan Pasien |
![]() |
---|
Bantah Isu Hoaks soal Tata Kelola Pegawai, RSUD Chasan Boesoirie Malut Pastikan Mutasi Sesuai Aturan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.