Pemprov Malut
Revitalisasi 41 Pabrik Es dan Cold Storage Jadi PR Pemprov Maluku Utara Tahun Ini
178 unit alat tangkap yang bersumber dari APBD Provinsi Maluku Utara telah akan dibagikan ke nelayan di 10 kabupaten/kota
Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Sitti Muthmainnah
TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - 178 unit alat tangkap yang bersumber dari APBD Provinsi Maluku Utara telah akan dibagikan ke nelayan.
Hal itu disampaikan Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, dalam sambutannya pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.
Sherly Laos juga menyampaikan sejumlah program strategis di sektor perikanan.
Baca juga: Perkuat Sektor Pertahanan, PLN UP3 Tobelo Sambung Listrik 113.200 VA ke Markas Yonif 822
“Kenapa kita bagikan ke beberapa wilayah saja? Karena saya secara pribadi, merasa lebih baik kita fokus pada beberapa sentra perikanan, daripada membagi merata, tapi jumlahnya sedikit-sedikit,” ujar Sherly.
Ia juga menyebut, pihaknya telah melakukan kunjungan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Hasilnya, Provinsi Maluku Utara mendapatkan alokasi pembangunan 6 desa nelayan, dari 100 titik yang disediakan secara nasional
“Beberapa hari lalu kami juga sudah berkunjung langsung ke Desa Leleo, Halmahera Tengah, untuk melihat lokasi pembangunan desa nelayan tersebut,” tambahnya.
Ia menjelaskan, pembangunan desa nelayan akan menggunakan anggaran APBN Kementerian Perikanan, melalui program Desa Nelayan Merah Putih.
Program ini mencakup pembangunan cold storage, pabrik es, dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Nelayan (SPBUN).
Sebagai bentuk dukungan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara, juga akan menyalurkan bantuan alat tangkap lengkap di desa nelayan tersebut.
Selain itu, tiga titik sentra perikanan juga akan didukung melalui alokasi anggaran dari APBD Provinsi.
“Di sisi lain, saat ini kita memiliki kurang lebih 41 sarana dan prasarana seperti pabrik es dan cold storage yang tidak aktif."
"Ini menjadi pekerjaan rumah (PR,red). Kita tahun ini untuk direnovasi dan diaktifkan kembali,” jelas Sherly.
Baca juga: Guncang Pulau Doi Maluku Utara, Gempa Magnitudo 6.0 Tidak Berpotensi Tsunami
Ia menambahkan, sarana yang akan direvitalisasi tersebut telah masuk dalam sistem e-planning dan telah dianggarkan.
Kedepan, lanjut Sherly Laos, fasilitas ini akan ditenderkan kepada pihak swasta yang dinilai mampu mengelolanya, dengan penawaran terbaik serta tetap memberikan porsi keuntungan bagi daerah.
“Intinya, sektor perikanan dan pertanian, harus memberikan kontribusi nyata, bagi daerah. Kita tidak bisa terus-menerus, memberikan bantuan setiap tahun, tanpa ada hasil yang jelas,” tegas Sherly mengakhiri. (*)
Tinjau Baksos Operasi di RSUD Chasan Boesoirie, Sherly Laos Target Maluku Utara Bebas Katarak |
![]() |
---|
Samsuddin A Kadir: Ukom Jadi Dasar Penerapan Manajemen Talenta Pejabat di Maluku Utara |
![]() |
---|
Pemangkasan TKD 2026 Ancam Anggaran Pendidikan Maluku Utara |
![]() |
---|
Masih Ada 35 Ribu Anak di Maluku Utara Belum Sekolah, Ini Penjelasan Kepala Dikbud Abubakar Abdullah |
![]() |
---|
HUT ke 23 RSUD Chasan Boesoirie, Wagub Malut Sarbin Sehe Ajak Nakes Utamakan Nilai Kemanusiaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.