Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

Gubernur Maluku Utara Sherly Laos Tenangkan Massa Aksi dengan Satu Gerakan Tangan

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, berhasil mendiamkan massa aksi yang tergabung dalam, Majelis Rakyat Kota Sofifi (Markas)

Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Sitti Muthmainnah
TribunTernate.com/Fizri Nurdin
DEMO: Momen langka terjadi di halaman Kantor DPRD Provinsi Maluku Utara (Malut) di Sofifi, ketika Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, hanya dengan satu gerakan tangan berhasil mendiamkan massa aksi yang tergabung dalam Majelis Rakyat Kota Sofifi (Markas), Senin (28/7/2025). 

TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, berhasil mendiamkan massa aksi yang tergabung dalam, Majelis Rakyat Kota Sofifi (Markas), hanya dengan satu gerakan tangan, Senin (28/7/2025).

Peristiwa itu terjadi saat Markas menggelar aksi menuntut kejelasan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Kota Sofifi. 

Mereka datang membawa atribut aksi, dan menyuarakan tuntutan di depan kantor DPRD Provinsi Maluku Utara di Sofifi, tepat saat kunjungan Ketua Komisi II DPR RI, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda.

Baca juga: Sarbin Sehe: Perumahan Berkelanjutan Kunci Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Maluku Utara

Dalam suasana panas dan penuh teriakan massa, Muhammad Rifqinizamy yang membidangi urusan pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, dan aparatur negara, diberikan kesempatan berbicara.

Namun, suara para peserta aksi yang riuh membuat suasana sulit dikendalikan.

Belum sempat Muhammad Rifqinizamy menyampaikan banyak hal, kehadiran Gubernur Maluku Utara Sherly Laos mencuri perhatian masa aksi

Mengenakan pakaian dinas, Sherly Laos berjalan mendekati titik aksi. Spontan, kerumunan massa, khususnya para perempuan, bersorak memanggil nama sang Gubernur.

Dengan tenang, Sherly Laos mengangkat tangan dan meletakkan telunjuknya di depan mulut sebuah isyarat universal untuk meminta diam.

Gerakan yang sederhana itu justru ampuh. Massa yang sebelumnya gaduh langsung terdiam dan memperhatikan.

Muhammad Rifqinizamy tampak mengangguk kecil, lalu melanjutkan penyampaian sikapnya dengan suara tegas.

"Saya akan bicara, mau didengar atau tidak ini?."

“Kalau kalian tidak tertib, saya anggap aksi ini bukan aspirasi murni. Tapi kalau kalian tertib, diam, dan dengarkan saya," kata Muhammad Rifqinizamy.

Muhammad Rifqinizamy menyatakan, Komisi II DPR RI akan menindaklanjuti aspirasi terkait pemekaran Sofifi secara serius.

Namun, menekankan pentingnya prosedur, data, serta ketertiban dalam menyampaikan tuntutan.

Baca juga: Ini Alasan Kesbangpol Halmahera Barat Percepat Diklat Paskibraka

Sementara itu, Sherly Laos, dalam beberapa kesempatan sebelumnya, telah menyatakan dukungannya terhadap pemekaran Sofifi.

Mengingat, perannya sebagai ibu kota provinsi yang belum sepenuhnya memiliki perangkat administrasi dan infrastruktur kota otonom.

Aksi yang berlangsung damai itu, kemudian dilanjutkan dengan dialog terbuka. Di mana, perwakilan Markas diberi ruang menyampaikan aspirasi secara tertib dan resmi. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved