Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemkab Halmahera Selatan

OPD Pemkab Halmahera Selatan dengan Serapan Anggaran Rendah Bakal Dievaluasi

Tapi Wakil Bupati Halmahera Selatan Helmi Umar Muchsin mengklaim serapan anggaran setiap OPD jika digabungkan jumlahnya sudah cukup signifikan

Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Munawir Taoeda
TribunTernate.com/Nurhidayat Hi Gani
ANGGARAN - Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Helmi Umar Muchsin ketika menjelaskan penanganan tanggap darurat, Rabu (9/7/2025). 

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Wakil Bupati Halmahera Selatan, Maluku Utara Helmi Umar Muchsin mengatakan serapan anggaran semester pertama tahun anggaran 2025 pada setiap OPD fluktuatif.

Meski begitu, ia mengaku belum mengetahui angkanya. Namun ia mengklaim serapan anggaran setiap OPD jika digabungkan jumlahnya sudah cukup signifikan.

"Kita beruapaya serapan anggaran baik realisasi (kegiatan) fisik maupun keuangan itu berjalan maksimal, "katanya sejumlah awak media di lobi Kantor Bupati Halmahera Selatan, Jl. Kareta Putih, Bacan Selatan, Selasa (29/7/2025).

"Maksimal ini dalam pengertian bahwa program sudah berjalan, dan sampai pada batas waktu sekarang ini sudah cukup signifikan."

Baca juga: Ahmad Laiman Instruksikan Semua Pegawai Tidore Gunakan e-Money

"Tapi itu tidak secara merata, jadi beda-beda dan tergantung masing-masing OPD, "sambungnya.

Helmi menegaskan, setiap OPD dengan serapan anggaran rendah bakal dievaluasi.

Hal tersebut dilakukan agar setiap kegiatan fisik maupun non fisik bisa terealisasi dengan baik.

"Kita akan tanyakan ke OPD-nya, kita akan evaluasi. Tapi penyebab serapan anggaran yang maksimal dan belum maksimal itu ada variabel-variabelnya, "jelas Helmi Umar Muchsin.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pemerintah daerah selalu memikirkan cash flow keuangan daerah karena ada pembebanan-pembebanan lain yang cukup banyak.

Dengan demikian, belanja publik juga harus berimplikasi pada pengendalian inflasi maupun tenaga kerja atas program kegiatan yang dijalankan pemerintah daerah.

"Jadi, serapan anggaran itu bukan semata-mata dilihat dari seberapa banyak keluar anggarannya."

"Melainkan harus dilihat dari cash flow (arus kas yang memperlihatkan adanya perputaran uang masuk dan keluar)," paparnya.

Helmi menambahkan, pihaknya akan mengecek setiap OPD yang serapan anggarannya belum maksimal.

Pasalanya serapan anggaran yang rendah memiliki banyak variabel.

Baca juga: Ikuti Sosialisasi SPM, Yakub Husain Tegaskan Peningkatan Pelayanan Terbaik untuk Masyarakat Tidore

"Jadi nanti kita cek dulu kalsifikasinya, sektor-sektor mana yang berpengaruh pada program dan kebijakan di OPD."

"Jadi tidak bisa diakumulasi bahwa (serapan anggaran) 30 persen dianggap normal atau belum."

"Ini soal cash flow keuangan daerah, serapan angggaran itu bergantung pada cash flow, "tutur Helmi Umar Muchsin. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved