Ibas Yudhoyono Lontarkan Kritik 'Failed Nation', Partai Demokrat: Wajar-wajar Saja

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas Yudhoyono melontarkan kritikan terhadap pemerintah tentang penanganan Covid-19 dan menarasikan 'failed nation' atau bangsa yang gagal.

“Banyak yang sudah divaksin tetap terpapar varian baru virus ini. Jika vaksin yang sebelumnya digunakan dianggap kurang bagus, pemerintah tak perlu ragu menghadirkan vaksin yang ‘cespleng’ demi melindungi rakyat. Kemudian lakukan prioritas percepatan vaksinasi di kota dan di desa atau daerah ekstrem. Sehingga kita bisa hidup normal lagi seperti negara lain, seperti beberapa negara di Eropa, misalnya,’’ pungkasnya.

Baca juga: Erick Thohir hingga Gus Yaqut, Ini Menteri Kabinet Indonesia Maju dengan Kinerja Terbaik Versi LPI

Baca juga: Tolak Usul RS Khusus Pejabat, Wakil Ketua Komisi III DPR RI: Semua Sama, Tak Perlu Diistimewakan

Baca juga: Ketua Uji Klinis Vaksin Sinovac Dokter Novilia Meninggal, Ridwan Kamil: Pahlawan Kita di Era Pandemi

Tanggapan Partai Demokrat

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra menilai, kritik tersebut wajar saja dalam negara demokrasi.

Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri beberapa lalu menyatakan, di negara demokratis, kritik boleh-boleh saja. 

"Kalau Mas Ketum AHY kemudian kritik keras pemerintah terkait penanganan covid-19, lalu Mas Ibas selaku Ketua FPD maupun Waketum DPP PD mengkritik keras pemerintah, itu kan wajar-wajar saja. Kami punya keprihatinan atas situasi saat ini. Nyawa rakyat yang diperjuangkan ini," katanya kepada wartawan, Kamis (8/7/2021).

Herzaky mengatakan bahwa pernyataan Ibas merupakan bentuk keprihatinan atas kondisi yang ada di mana korban meninggal karena Covid-19 terus meningkat.

Dia menyebut kader Demokrat, baik di dalam maupun di luar sidang, selalu berusaha memperjuangkan nasib rakyat.

Namun, kesempatan untuk menyuarakan di Parlemen sering kali terhalang, misalnya saja saat rapat paripurna DPR yang terakhir, di mana anggota FPD Sartono Hutomo tak diizinkan menyampaikan interupsi.

"Kader-kader kami di DPR RI pun sudah sering bersuara lantang memberikan masukan. Tapi, apakah ada ruang untuk itu? Contohnya di rapat paripurna ke-22 Masa Persidangan V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Tahun Sidang 2020-2021 pada Selasa (6/7/2021)," ujar Herzaky.

"Kader kami pun sudah bergerak di lapangan. Bantu langsung rakyat. Tapi, tentu rakyat akan lebih terbantu kalau teman-teman yang di dalam pemerintahan bekerja lebih optimal, tepat sasaran dan lebih cepat bekerjanya," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Pernyataan 'Failed Nation', Demokrat: Kritik Pemerintah Itu Wajar-wajar Saja dan Ibas: Jangan Sampai Disebut Bangsa Gagal

Berita Terkini