Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

Tanah Longsor di Jalur Payahe-Weda Jadi Perhatian Khusus Gubernur Maluku Utara Sherly Laos 

"Jalur ini urat nadi masyarakat. Kita tidak bisa membiarkan distribusi barang dan mobilitas lumpuh terlalu lama, "tegas Gubernur Malut Sherly Laos

Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Munawir Taoeda
Tanah Longsor di Jalur Payahe-Weda Jadi Perhatian Khusus Gubernur Maluku Utara Sherly Laos  - Longsor-di-jalur-lintas-Payahe-Weda-Maluku-Utara.jpg
Istimewa
BENCANA: Tanah longsor di jalur lintas Payahe, Kota Tidore Kepulauan-Weda, Halmahera Tengah, tepatnya di kilometer 8, Kamis (4/9/2025). Sang gubernur mengatakan, pemerintah tidak hanya akan melakukan penanganan darurat, tetapi juga menyiapkan langkah permanen
Tanah Longsor di Jalur Payahe-Weda Jadi Perhatian Khusus Gubernur Maluku Utara Sherly Laos  - Longsor-di-jalur-lintas-Payahe-Weda-Maluku-Utara-01.jpg
Istimewa
BENCANA: Tanah longsor di jalur lintas Payahe, Kota Tidore Kepulauan-Weda, Halmahera Tengah, tepatnya di kilometer 8, Kamis (4/9/2025). Sang gubernur mengatakan, pemerintah tidak hanya akan melakukan penanganan darurat, tetapi juga menyiapkan langkah permanen

Selain pemasangan alat pemantau pergerakan tanah, pemerintah juga merancang pengalihan jalur sementara bagi kendaraan logistik, terutama yang membawa bahan kebutuhan pokok.

Selain penanganan darurat, sang gubernur menekankan pentingnya solusi jangka panjang.

Ia menyebutkan, pemerintah akan mengkaji pembangunan jalan alternatif yang lebih aman dari risiko longsor.

"Kalau kita hanya menunggu perbaikan setiap kali longsor, tidak akan selesai. Harus ada jalur alternatif atau rekonstruksi total dengan desain geoteknik yang lebih kuat, "ujar Sherly Laos.

Baca juga: Aplikasi Jaga Desa Resmi Diluncurkan, Gubernur Maluku Utara Sherly laos: DD Harus untuk Rakyat

Ia juga meminta dukungan pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan infrastruktur penunjang, mengingat jalur ini merupakan akses vital bagi pertumbuhan ekonomi Maluku Utara bagian tengah.

"Jalur ini bukan hanya urusan Tidore dan Halmahera Tengah, tapi menyangkut kepentingan seluruh Maluku Utara."

"Karena itu kita dorong supaya penanganan mendapat perhatian pusat, "tutupnya mengakhiri. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved