Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Soroti Tambang di Halmahera Timur, OC Kaligis Minta Gakkum dan KPK Turun Tangan

Seorang advokat senior Indonesia, OC Kaligis, menyoroti aktivitas pertambangan di wilayah Halmahera Timur, Maluku Utara

Penulis: Randi Basri | Editor: Sitti Muthmainnah
Dok. Tribunnews.com
TAMBANG - Advokat senior Indonesia, OC Kaligis (rambut putih). Ia mengadukan kerusakan dampak aktivitas tambang terhadap masyarakat ke Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan, Balai Gakkum Kehutanan Wilayah Maluku Utara dan Papua, Sabtu (6/9/2025). 

Industri tambang di Halmahera Timur memang menjadi tulang punggung ekonomi lokal, namun juga menuai kritik karena dinilai minim pengawasan, rawan praktik penambangan ilegal, serta menimbulkan kerusakan ekosistem yang sulit dipulihkan.

Profil OC Kaligis

Di dunia hukum Indonesia, nama Otto Cornelis Kaligis atau yang akrab disapa OC Kaligis bukanlah sosok asing. Puluhan tahun ia menjelajahi panggung peradilan, dari ruang sidang pengadilan negeri hingga lembaga internasional.

Kariernya yang penuh warna menjadikannya sebagai salah satu advokat kawakan paling berpengaruh di negeri ini.

Dijuluki sebagai “Manusia Sejuta Perkara”, OC Kaligis telah menangani ribuan kasus mulai dari yang sepele hingga kelas kakap. Dari membela presiden hingga kasus selebriti nasional, OC Kaligis punya rekam jejak yang tak tertandingi.

Lahir di Makassar dan menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Parahyangan Bandung (1961–1966), OC Kaligis memulai kariernya sebagai Notaris di kantor F.A. Tumbuan selama tiga tahun hingga 1969.

Namun, semangatnya untuk menjadi lebih dari sekadar pelaksana dokumen hukum membawanya mendirikan kantor hukumnya sendiri: OC Kaligis & Associates, pada tahun 1977.

Sejak itu, namanya meroket sebagai salah satu pengacara paling disegani di Indonesia.

Lebih dari sekadar pengacara, OC Kaligis aktif di berbagai organisasi profesional dan sosial. Ia tercatat sebagai anggota Peradin, Ikadin, AAI, HKHPM, hingga International Bar Association.

Ia juga pernah menjadi fungsionaris Partai Golkar dan menjabat sebagai pengurus Partai Demokrat pada 2013.

Bersama para tokoh hukum, OC Kaligis turut menjadi co-founder Jakarta Lawyers Club, forum diskusi hukum yang sangat populer di televisi.

Daftar kliennya mencerminkan luasnya spektrum perkara yang ia tangani. OC Kaligis pernah menjadi kuasa hukum mantan Presiden Soeharto, Ginandjar Kartasasmita, mantan Kepala Polri Jenderal Dibyo Widodo, mantan Gubernur BI Aulia Pohan, hingga politisi Muhammad Nazaruddin.

Tak hanya kasus politik dan ekonomi, ia juga turun menangani perkara yang menyita perhatian publik seperti skandal video porno Ariel NOAH, Luna Maya, dan Cut Tari.

Dalam skala korporasi, ia juga terlibat dalam menangani perkara besar yang melibatkan perusahaan ternama seperti Mulia Group, Bank Modern, Humpuss, dan Bank Danamon Indonesia.

Di tengah kesibukannya sebagai pengacara, OC Kaligis tetap menyempatkan diri untuk mengajar dan menulis. Ia pernah menjadi dosen tamu di Universitas Trisakti, Universitas Negeri Manado, Universitas Katolik De La Salle, hingga menjadi dosen penguji di Universitas Airlangga dan Universitas Diponegoro.

Gelar Doktor Ilmu Hukum ia raih dari Universitas Padjadjaran pada tahun 2009, membuktikan komitmennya terhadap dunia akademik.

Halaman
123
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved