Pemprov Malut
Workshop Ekspor Jadi Program Prioritas Disperindag Malut dalam APBD Perubahan 2025
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku Utara menargetkan lahirnya pelaku ekspor baru dari kalangan Industri Kecil Menengah
Penulis: Sansul Sardi | Editor: Sitti Muthmainnah
TRIBUNTERNATE.COM,SOFIFI – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku Utara menargetkan lahirnya pelaku ekspor baru dari kalangan Industri Kecil Menengah (IKM).
Melalui APBD Perubahan 2025, program Workshop Ekspor ditetapkan sebagai salah satu kegiatan prioritas.
Kepala Disperindag Malut, Yudhitia Wahab, menjelaskan, workshop ini dirancang bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi mendorong pelaku IKM agar bisa menembus pasar internasional.
Baca juga: 12 Ramalan Keuangan Shio Besok Jumat 12 September 2025, Ayam Aura Kemakmuran, Macan Jangan Boros!
“Selama ini mindset masyarakat kita selalu berpikir ekspor itu harus dalam jumlah sangat besar dan membutuhkan biaya tinggi. Padahal kenyataannya tidak selalu begitu."
"Karena itu, workshop kali ini menghadirkan langsung para praktisi yang sudah berpengalaman melakukan ekspor,” ungkap Yudhitia, Kamis (11/9/2025).
Menurutnya, praktisi yang dihadirkan bukan hanya berbagi teori, tetapi juga pengalaman nyata, jejaring, hingga strategi konkret.
Bahkan, beberapa di antaranya sudah berhasil mengekspor komoditas sederhana seperti daun pepaya, daun pisang, kulit pisang, hingga kayu limbah yang diolah kembali.
“Harapannya, pengetahuan dan pengalaman mereka bisa menjadi inspirasi sekaligus motivasi bagi pelaku IKM di Maluku Utara."
"Kami ingin dari workshop ini langsung ada pelaku IKM yang berani dan berhasil mengekspor produknya,” tegasnya.
Baca juga: Jadwal Kapal Pelni KM Tatamailau September 2025, Lengkap Rute Bitung - Tidore - Ternate
Yudhitia menambahkan, Maluku Utara memiliki potensi besar di sektor perikanan dan pertanian, terutama produk olahan pangan, yang sebenarnya sangat prospektif untuk pasar ekspor.
Sementara itu, saat ditanya mengenai program prioritas dalam APBD Induk 2026, Yudhitia mengaku masih perlu membuka kembali catatan rekomendasi.
“Kalau untuk 2026 memang ada program prioritas lain, tapi detailnya masih perlu saya bahas lebih lanjut,” ujarnya. (*)
Dana Transfer Pemprov Maluku Utara Dipangkas Rp 707 Miliar |
![]() |
---|
Sarbin Sehe: Kilaunya Tambang Maluku Utara Belum Memberi Cahaya bagi Rakyat |
![]() |
---|
Wagub Maluku Utara Buka Seminar Road to Go Public: Dorong Perusahaan Lokal Masuk Pasar Modal |
![]() |
---|
SPM Pendidikan Maluku Utara Masih 48, Sherly Laos Dorong Perbaikan Data Dapodik |
![]() |
---|
Selain Beasiswa 1000 Anak, Sherly Laos juga Dorong Upgrade SMK: Tidak Cukup hanya Gratis Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.