Bulog
Kunjungi Gudang Bulog di Ternate Maluku Utara, Titiek Soeharto Temukan Beras Tak Layak Dimakan
Direktur OPP Bulog Mokhamad Suyamto menjelaskan, beras di Gudang Ternate bukanlah hasil pengadaan baru, melainkan stok lama.
TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Cadangan dangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog Ternate, Maluku Utara, ditemukan dalam keadaan buruk alias tak layak dimakan.
Temuan tersebut diungkap langsung Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto saat mengunjungi Gudang Bulog Cabang Ternate, Maluku Utara, Selasa 23 September 2025 lalu.
Gudang tersebut berada di Jalan Tabahawa, Salahudin, Kelurahan Tabahawa, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate.
Dalam kunjungannya itu, Titiek Soeharto turut ditemani Gubernur Maluku Utara Sherly Laos.
Juga terlihat Kepala Bulog Cabang Ternate Jefry Tanasy ikut menemani.
Politisi Partai Gerindra itu melihat tumpukan beras yang warnanya sudah berubah menjadi abu-abu.
“Ini untuk mengecek kondisi beras yang ada di sini. Ternyata ini ada yang sudah setahun lebih. Jadi masuk ke sini Mei tahun 2024, masih ada 1.200 ton," ujar Titiek dikutip dari @dpr_ri, Senin (29/9/2025).
Temuan Titiek beserta rombongan itu ramai dibagikan melalui media sosial. Termasuk di Tiktok.
Ia mempertanyakan alasan Bulog Maluku Utara membiarkan stok tersebut menumpuk tanpa segera didistribusikan.
Menurutnya, semakin lama beras disimpan, kualitasnya makin menurun hingga tidak layak konsumsi.
“Ini warnanya sudah... apa ini.. abu-abu. Saya enggak tahu ini mesti mau disimpan sampai kapan di sini. Kenapa enggak disalur-salurkan?” katanya dilansir dari kompas.com.
Putri Presiden kedua RI Soeharto itu menegaskan, kualitas beras yang buruk tidak sepatutnya dipasarkan, apalagi lewat program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
“Kalau memang sudah kualitasnya terlalu jelek, ya udah jangan dijual. Buat bantuan pun juga enggak layak. Gitu. Mungkin buat pakan ternak," ujarnya.
Ia juga menyinggung harga beras SPHP yang ditawarkan Bulog sebesar Rp 65.000 per kemasan 5 kilogram atau Rp 12.500 per kilogram.
Titiek mendesak Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Bulog segera menyalurkan stok lama agar kualitas beras tidak semakin rusak.
Saat Limbah Sawit GMM Diolah untuk Menyuburkan Tanah |
![]() |
---|
Pemkot Tidore Dukung Program Nasional, dari MBG hingga Penuntasan TBC |
![]() |
---|
Polisi di Taliabu Restorative Justice Perkara Dugaan Pencemaran Nama Baik dan Tudingan Pembunuhan |
![]() |
---|
Telkomsel lewat Ilmupedia Umumkan Pemenang Chessnation 2025, Diikuti Ribuan Peserta |
![]() |
---|
Tingkat Pengangguran Tertinggi di Maluku Utara Ada di Kota Ternate |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.