Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Terkini Internasional

Darurat Iklim, Kebakaran Hutan Terjadi di Berbagai Wilayah di Dunia, dari Turki hingga California

Beberapa negara telah melaporkan peristiwa kebakaran terburuk dalam beberapa dekade, termasuk ratusan kebakaran mematikan di Mediterania.

Nicolas Tucat/AFP
Penampakan kebakaran hutan saat matahari terbenam di dekat Gonfaron, Var, Prancis. 

TRIBUNTERNATE.COM - Kondisi darurat akibat perubahan iklim telah memberikan peringatannya.

Dalam beberapa pekan terakhir, kebakaran hutan yang terjadi di berbagai negara dan menewaskan lebih dari 100 orang serta membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

Headline berita utama di seluruh dunia pun didominasi oleh terjadinya kebakaran hutan yang sporadis sekaligus luas tersebut.

Beberapa negara telah melaporkan peristiwa kebakaran terburuk dalam beberapa dekade, termasuk ratusan kebakaran mematikan di Mediterania.

Di Aljazair, sedikitnya 90 orang dilaporkan tewas akibat kebakaran.

Kebakaran Dixie atau Dixie Fire California – kebakaran terbesar kedua dalam sejarah negara bagian AS itu, dan kebakaran hutan Siberia disebut-sebut sebagai kebakaran terbesar dalam sejarah.

Dikutip TribunTernate.com dari Al Jazeera, menurut Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA), "kebakaran mempengaruhi sekitar empat juta kilometer persegi (1,5 juta mil persegi) lahan di Bumi setiap tahun".

Luas kebakaran itu hampir mencapai sekitar setengah dari luas wilayah Amerika Serikat, lebih besar dari India, atau kira-kira empat kali luas negara Nigeria.

Untuk mengukur ukuran dan dampak kebakaran ini terhadap iklim, vegetasi, dan atmosfer, para ilmuwan menggunakan pengamatan dari beberapa satelit orbit rendah Bumi, termasuk Copernicus Sentinel-3.

Satelit mengumpulkan data gelombang pendek-inframerah yang dikombinasikan dengan teknik lain untuk membedakan antara area yang terbakar dan penutup reflektansi rendah lainnya, seperti awan.

Baca juga: Kebakaran Hutan di Turki: Total Ada 53 Kebakaran dalam Dua Hari, 3 Orang Dilaporkan Tewas

Baca juga: Gelombang Panas di Kanada dan AS: Ratusan Orang Meninggal Dunia, Risiko Kebakaran Hutan Meningkat

Penampakan kebakaran hutan saat matahari terbenam di dekat Gonfaron, Var, Prancis.
Penampakan kebakaran hutan saat matahari terbenam di dekat Gonfaron, Var, Prancis. (Nicolas Tucat/AFP)

Kebakaran hutan meningkat

Diketahui, kebakaran hutan sejatinya adalah kejadian alami sebagai cara untuk membersihkan semak-semak mati dan memulihkan nutrisi tanah.

Namun, para ilmuwan telah memperingatkan bahwa intensitas peristiwa kebakaran hutan kini lebih sering dan melanda wilayah yang lebih luas.

Pada Agustus 2021, sebuah laporan PBB menyebutkan bahwa aktivitas manusia adalah penyebab perubahan iklim yang “belum pernah terjadi sebelumnya”.

Para ilmuwan dari seluruh dunia mengatakan, umat manusia akan mengalami cuaca yang lebih ekstrem di tahun-tahun mendatang dan akan mengalami berbagai dampak akibat naiknya permukaan laut dan pencairan es Kutub Utara.

Mark Diesendorf, profesor di University of New South Wales di Australia, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa perubahan iklim menghasilkan gelombang panas dan kekeringan, yang, pada gilirannya, menyebabkan vegetasi kering yang memicu kebakaran besar.

Menurut Pusat Penelitian Epidemiologi Bencana (Center for Research on the Epidemiology of Disasters), setidaknya 470 bencana kebakaran hutan – insiden yang menewaskan 10 orang atau lebih atau berdampak pada lebih dari 100 orang – telah dilaporkan secara global sejak tahun 1911.

Insiden ini menyebabkan kerugian senilai setidaknya 120 miliar dolar AS.

Baca juga: Krisis Iklim, PBB Peringatkan Manusia Timbulkan Dampak yang Tak Dapat Diubah Lagi bagi Bumi

Baca juga: Bencana Alam akibat Perubahan Iklim akan Jadi Tema Utama Laporan Sains PBB

Baca juga: Sama Bahayanya dengan Krisis Iklim, Polusi Suara yang Ditimbulkan Manusia Ancam Kehidupan di Laut

Baca juga: Gara-gara Perubahan Iklim, Es di Bumi Mencair Lebih Cepat Dibandingkan Tahun 1990

Kebakaran hutan Mediterania

Gelombang panas di seluruh Eropa selatan, yang dipicu aliran udara panas dari Afrika, telah menyebabkan kebakaran hutan di seluruh wilayah tersebut.

Ratusan kebakaran telah terjadi dari Aljazair ke Yerusalem dalam sebulan terakhir.

- Turki

Di Turki, sedikitnya delapan orang tewas sejak 28 Juli 2021 ketika ratusan kebakaran melanda wilayah selatan.

Presiden Recep Tayyip Erdogan menyatakan wilayah yang mengalami kebakaran sebagai "daerah bencana" dan menggambarkannya sebagai "kebakaran hutan terburuk" dalam sejarah negara itu.

Menurut Husrev Ozkara, wakil ketua Asosiasi Rimbawan Turki (Turkish Foresters Association), rata-rata 2.600 kebakaran telah terjadi di seluruh negeri setiap tahun selama dekade terakhir.

Pada tahun 2020, angka itu melonjak menjadi hampir 3.400.

- Yunani

Di Yunani, lebih dari 500 kebakaran hutan di Evia, Peloponnese, dan Attica, termasuk di sekitar ibu kota Athena, memaksa ribuan orang dievakuasi.

Dua orang dilaporkan tewas dan sedikitnya 20 lainnya luka-luka.

Perdana MenteriYunani  Kyriakos Mitsotakis mengatakan kebakaran di Yunani jelas terkait "dengan realitas perubahan iklim".

- Italia

Di Italia, petugas pemadam kebakaran telah berjuang menaklukkan lebih dari 500 titik api di Sisilia dan wilayah selatan Calabria.

Setidaknya dua orang dilaporkan meninggal dunia.

Pada 12 Agustus 2021, sebuah stasiun pemantau di Sisilia melaporkan suhu udara sebesar 48,8 derajat Celsius (119,8 derajat Fahrenheit) – ini diyakini beberapa ilmuwan sebagai suhu yang tertinggi dalam sejarah Eropa.

Christian Solinas, presiden wilayah Sardinia, menyebut kebakaran itu sebagai “bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya”.

Baca juga: Tak Boleh Menyentuh Tanah, Bagaimana Sebenarnya Tata Cara Penggunaan Bendera Merah Putih?

Baca juga: Buntut Video Bendera Merah Putih Dilempar, Olivia Jensen akan Dilaporkan ke Polisi

Petugas kepolisian memperhatikan api kebakaran Hog yang mendekati Highway 36, lima mil dari Susanville, California, AS pada 20 Juli 2020.
Petugas kepolisian memperhatikan api kebakaran Hog yang mendekati Highway 36, lima mil dari Susanville, California, AS pada 20 Juli 2020. (Josh Edelson/AFP/Getty Images via The Guardian)

- Perancis

Kebakaran juga terjadi di selatan Prancis, menewaskan sedikitnya dua orang pada Rabu (18/8/2021) di dekat Saint-Tropez, kawasan resor yang terkenal dengan hutan, kebun anggur, dan pariwisatanya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang sempat berlibur di dekat wilayah itu, mengunjungi zona kebakaran pada Selasa.

Dia mengatakan lanskap yang hancur itu "benar-benar mengerikan dalam hal keanekaragaman hayati dan warisan alam ... tetapi kehidupan telah terlindungi".

- Aljazair

Di Aljazair, sedikitnya 90 orang, termasuk 33 tentara, tewas dalam kebakaran hutan, menurut pihak berwenang setempat.

Presiden Abdelmadjid Tebboune mengumumkan tiga hari berkabung nasional untuk peristiwa kebakaran paling mematikan dalam sejarah negara itu.

Pihak berwenang menuding pelaku pembakaran dan "penjahat" atas merebaknya kebakaran tersebut dan menangkap puluhan orang.

- Lebanon

Di Lebanon, kebakaran hutan menyebar melalui hutan di wilayah Akkar pada akhir Juli 2021.

Seorang remaja berusia 15 tahun yang membantu petugas pemadam kebakaran memadamkan api tewas.

- Yerusalem

Di Yerusalem, beberapa kebakaran terburuk dalam sejarah kawasan itu akhirnya dapat diatasi pada hari Rabu setelah terjadi baku tembak tiga hari oleh petugas pemadam kebakaran Palestina dan Angkatan Udara Israel.

Tidak ada cedera serius yang dilaporkan.

Kebakaran hutan juga muncul di sekitar wilayah basin atau cekungan Mediterania, termasuk di Spanyol, Portugal dan Maroko.

Terjadi serangkaian kebakaran hutan hebat di Mediterania Turki dan wilayah Aegean selatan hingga pemukiman penduduk di Kota Manavgat pada Kamis (29/7/2021).
Terjadi serangkaian kebakaran hutan hebat di Mediterania Turki dan wilayah Aegean selatan hingga pemukiman penduduk di Kota Manavgat pada Kamis (29/7/2021). (The Telegraph)

Kebakaran hutan Dixie California

Otoritas kebakaran California mengumumkan bahwa di Amerika Serikat, Dixie Fire atau Kebakaran Hutan Dixie di California telah terjadi sejak pertengahan Juli 2021.

Pada Selasa (17/8/2021), kebakaran hutan kini telah meluas hingga 253.637 hektar (626.751 ekar) dan baru 31 persen yang sudah terkendali.

Kebakaran tersebut saat ini merupakan kebakaran terbesar kedua dalam sejarah California.

Lebih dari 1.200 bangunan hancur. 

Api telah membakar area yang lebih besar dari kota Houston, Texas atau setidaknya dua kali luas wilayah Kota New York.

Satu-satunya peristiwa kebakaran yang lebih besar dari Dixie Fire adalah August Complex tahun 2020, yang menghanguskan lebih dari 404.685 hektar (satu juta ekar) wilayah di California.

Di Kanada, ratusan titik kebakaran juga melanda seluruh negeri menyusul rekor suhu tertinggi yang tercatat pada bulan Juli 2021.

Kebakaran hutan Siberia

Di Rusia, kobaran api yang tak terkendali telah menghabiskan hutan jenis konifera seluas ribuan kilometer di Siberia, wilayah terbesar dan terdingin di negara itu.

Menurut Alexey Yaroshenko, kepala kehutanan Greenpeace Rusia, kebakaran terbesar telah melalap habis wilayah seluas 1,5 juta hektar (3,7 juta ekar) hutan Yakutia pada periode 2021 saja.

“Kobaran api ini telah membesar hingga sekitar 400.000 hektar (988.000 ekar) untuk menjadi kebakaran yang terbesar dalam sejarah yang terdokumentasi,” kata Yaroshenko.

Kelompok lingkungan mendasarkan angkanya pada statistik dari Dinas Pemadam Kebakaran Rusia.

Menurut Washington Post, kebakaran hutan Siberia yang terjadi sekarang lebih besar daripada kebakaran lainnya di dunia jika digabungkan.

Kebakaran paling mematikan dalam sejarah

Menurut Pusat Penelitian Epidemiologi Bencana (Centre for Research on the Epidemiology of Disasters/CRED), sejak 1911, kebakaran hutan telah menewaskan sedikitnya 4.545 orang, melukai 11.379 orang, dan berdampak pada lebih dari 17 juta orang di seluruh dunia.

Kebakaran Cloquet Minnesota tahun 1918 adalah yang paling mematikan yang pernah tercatat, menewaskan sekitar 1.000 orang (termasuk jumlah orang yang dilaporkan hilang).

SUMBER: Al-Jazeera

(TribunTernate.com/Rizki A.)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved