Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Korea Selatan Punya Presiden Baru, Kandidat Oposisi Yoon Suk Yeol Terpilih Gantikan Moon Jae In

Kandidat presiden dari partai oposisi, Yoon Suk-yeol terpilih sebagai presiden Korea Selatan selanjutnya, menggantikan Moon Jae-in.

KIM Min-Hee / POOL / AFP
Kandidat presiden dari partai oposisi Yoon Suk Yeol terpilih sebagai Presiden Korea Selatan yang baru, gantikan Moon Jae In. Dalam foto: Mantan jaksa agung Yoon Seok-youl saat berbicara selama konferensi pers untuk menyatakan tawarannya untuk pemilihan presiden Korea Selatan 2022, di peringatan aktivis kemerdekaan Yun Bong-gil di Seoul pada 29 Juni 2021. 

Yoon mengubah dirinya menjadi politisi yang sekarang akan melawan Partai Demokrat, Partai dari Moon Jae-in, dan akan menjatuhkan partai itu dari kekuasaan.

Tumbuh kaya sebagai putra dari dua profesor, Yoon diterima sebagai mahasiswa hukum di Universitas Nasional Seoul.

Ia lulus ujian pengacara pada tahun 1991 setelah sembilan kali mencoba.

Baca juga: Kerangkeng Manusia Milik Bupati Langkat, LPSK Temukan Dugaan Tindakan di Luar Batas Kemanusiaan

Baca juga: Jadi Tersangka Kasus Quotex, Doni Salmanan Langsung Ditahan, Polisi Khawatir Doni Melarikan Diri

Mantan jaksa agung Yoon Seok-youl berbicara selama konferensi pers untuk menyatakan tawarannya untuk pemilihan presiden Korea Selatan 2022, di peringatan aktivis kemerdekaan Yun Bong-gil di Seoul pada 29 Juni 2021.
Mantan jaksa agung Yoon Seok-youl berbicara selama konferensi pers untuk menyatakan tawarannya untuk pemilihan presiden Korea Selatan 2022, di peringatan aktivis kemerdekaan Yun Bong-gil di Seoul pada 29 Juni 2021. (KIM Min-Hee / POOL / AFP)

Yoon memulai kariernya sebagai jaksa pada tahun 1994 di Kantor Kejaksaan Distrik Daegu.

Setelah delapan tahun, Yoon mengajukan pengunduran dirinya dan bekerja di sebuah firma hukum besar.

Tetapi satu tahun kemudian, ia kembali bekerja sebagai jaksa.

Alasannya, aroma mi kacang hitam di lift Kejaksaan Agung (SPO) membangkitkan nostalgianya saat begadang melakukan penyidikan.

Dia kemudian ditugaskan ke posisi kunci sebagai direktur divisi pertama departemen investigasi pusat Kejaksaan Agung dan kepala departemen investigasi khusus pertama Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul.

Pada bulan April 2013 — tahun pertama kepresidenan Park Geun-hye — ia ditunjuk oleh Jaksa Agung saat itu, Chae Dong-wook sebagai pemimpin tim investigasi khusus yang menyelidiki keterlibatan Badan Intelijen Nasional (NIS) dalam skandal manipulasi opini publik NIS tahun 2012.

Yoon menuntut mantan kepala NIS, Won Sei-hoon karena melanggar Undang-Undang Pemilihan Pejabat Publik.

Dia menuduh Menteri Kehakiman Hwang Kyo-ahn mempengaruhi penyelidikannya.

Akibatnya, ia diturunkan dari kantor kejaksaan Seoul ke Kantor Kejaksaan Tinggi Daegu dan Daejeon.

Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet dan PAN Masuk Kabinet Jokowi-Maruf, Ini Kata Pengamat, PKB, hingga Gerindra

Yoon kemudian menjadi kepala investigasi di tim jaksa khusus Park Young-soo, yang menyelidiki tuduhan yang berkaitan dengan skandal Choi Soon-sil 2016 yang melibatkan Choi, wakil ketua Samsung Lee Jae-yong dan Presiden Park Geun-hye saat itu, berujung pada pemakzulan presiden pada Desember 2016.

Pada 19 Mei 2017, Presiden Moon Jae-in yang baru terpilih mengangkat Yoon sebagai Kepala Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul.

Yoon mendakwa dua mantan presiden Lee Myung-bak dan Park Geun-hye, tiga mantan kepala NIS, mantan hakim agung Yang Sung-tae dan lebih dari 100 mantan pejabat dan eksekutif bisnis lainnya di bawah masa jabatannya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved