Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Sejak 247 Tahun Terbentuknya Danau Tolire Ternate Sarat Mitos, ini Penjelasan Ilmiahnya

Dua faktor terbentuknya Danau Tolire Ternate, pertama dari mitos atau cerita rakyat dan yang kedua dari kaca mata ilmiah atau akibat letusan gunung.

Penulis: Laode Havidl | Editor: Munawir Taoeda
TribunTernate.com/Yunita Kaunar
KISAH: Menurut kepercayaan werga, terbentuknya Danau Tolire di Kota Ternate, Maluku Utara tidak terlepas dari cerita rakyat atau mitor yang berkambang, namun juga tidak terlepas dari kaca mata ilmiah, yakni hasil dari letusan Gunung Gamalama ratusan tahun silam, Sabtu (6/8/2022). 

Kedalaman maksimum danau 43,1 meter, diameter 600 meter, luas badan air 26,5 Ha, kecerahan danau hanya 4 meter, salinitas, DO serta profil pH dan ORP mempunyai pola yang hampir sama, yang mengindikasikan bahwa pada kedalaman antara 8 dan 9 meter adalah lapisan chemocline atau oxycline.

Lapisan permukaan cenderung bersifat oksidatif dan lapisan dasar reduktif, tidak dijumpai adanya stratifikasi lapisan danau oleh perbedaan suhu, dengan suhu permukaan 30°C.

Daya dukung danau terhadap biota ikan sangat rendah, karena faktor tingginya kandungan sulfida dan lingkungan yang terisolir.

Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Maluku Utara, Abdul Kadir D Arif, mengungkapkan Maar Tolire atau dikenal dengan Danau Tolire, merupakan letusan yang berada di samping Gunung Gamalama.

Cara kerjanya, magma dalam tanah naik untuk menjadi letusan, proses naik belum sampai pada puncaknya bertemu dengan muka air tanah, ketika bertemu dengan air tanah, maka terjadi perubahan siklus energi.

Kebetulan berada pada lereng yang mengalami konteks eksistensi paling lemah, seperti material mudah lepas, retak-retak dan itu biasanya ada di flange gunung.

"Karena naik dengan suhu yang tinggi ketemu air jadi, The subsidence atau ambruk, maka terbentuklah Maar Tolire tersebut, ujarnya.

Sementara dinding yang tersisa adalah batuan yang paling kuat, dan yang jatuh ke dalam batuan yang paling lemah.

"Untuk bebatuan yang ada di tebing dari Danau Tolire tersebut, merupakan batuan andesit dari hasil letusan Gunung Gamalama, "bebernya.

Danau Tolire terbentuk pada tahun 1775, sebelum tahun tersebut, Gamalama yang lama sudah membentuk flange dari Tolire ini.

"Karena letusan terjadi pada 1775 maka usia Tolire, saat ini sudah mencapai 247 tahun. Saya sangat berharap pada masyarakat Kelurahan Takome di 2025 itu ada satu acara besar namanya Mark Tolire, artinya secara edukasi nilainya sangat tinggi, "ungkapnya.

Lebih lanjut, dengan nama judulnya para peneliti bakal datang, karena ada kawah ada Maar, dan Maar adalah Tolire itu.Tapi sama-sama terbentuk pada satu struktur Gunung api.

Secara geologi, ada periset tertentu yang fokusnya hanya di Mark. Ia mengaku, Danau Tolire yang telah terbentuk ratusan tahun tersebut, banyak kemungkinan sejumlah reptil bisa hidup.

"Tapi jika spesies endemik kaya ikan, apakah letusan dulu baru ada ikan, kita juga belum mengetahuinya. Kalau untuk buayanya, sama sekali saya juga bingung, "katanya.

Hal ini dikarena, jarang sekali kelompok buaya itu ada dalam Maar, lebih cenderung ada pada dua transisi muara, jika ada sirkulasi airnya. Banyak juga yang mengatakan bahwa ada lubang, belum juga ditemukan.

Baca juga: Pasca Inside Warga Diterkam Buaya, Danau Tolire Ternate Tampak Lengang

"Karena letusannya treato magmatik maka tidak akan pernah punya jalur pipa, karena dari bentuknya utuh sabse dens langsung jadi lubang, "jelasnya.

Untuk semua Maar yang di Seluruh Indonesia belum ditemukan Maar yang dihidupi buaya.

"Makanya, saya sangat ingin mendorong Maar Tolire, dikarenakan punya kekuatan secara sains, mitologi dan budaya, "tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved