Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Politik Santri, Jazilul Fawaid: Pertukaran Ide dan Ideologi, Bukan Pasar ala Machiavelli

Soal politik santri, Jazilul Fawaid sebut pertukaran ide dan ideologi, bukan pasar ala machiavelli

Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/Istimewa
DIALOG: Para Narsum pada acara Halaqoh Pendidikan Politik Santri di Pesantren Kreatif Baitul Kilmah, Yogyakarta, Senin (15/7/2023). 

Anda boleh alim, boleh pintar, tetapi ketika masuk ke dalam sistem politik elektoral, Anda diukur dari seberapa banyak followernya, seperti di media sosial.”

Modul Ideologi Kebangkitan yang ditulis Dr. KH. Aguk Irawan, Pengasuh Pesantren Kreatif Baitul Kilmah, adalah gambaran ideal berpolitik, yang digali dari sumber-sumber Turots dan pemikiran para ulama.

Karenanya, menurut Jazilul Fawaid, “jangan sampai berpolitik itu didegradasi menjadi suara ke suara, dapil ke dapil, dari nomor urut ke nomor urut seperti hari ini.”

Jika politik praktis dibiarkan didegradasi menjadi suara, itu tidak ubahnya dengan konsep politik ala Niccolò Machiavelli, filsuf Italia, abad 16. Machiavelli menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.

Praktik politik di Indonesia hari ini mulai mengarah pada gagasan Machiavelli itu, yang sangat berbahaya.

Praktik politik yang menghalalkan segala cara telah keluar dari prinsip ideal Fiqih Siyasah-Turots.

Ini juga faktor yang membingungkan anak-anak muda kita. Mereka melihat partai politik berbeda, politisi berbeda, tetapi praktiknya mereka sama.

Baca juga: Momen Lebaran 2023, Dua Kiai Gontor Silaturahim ke Dua Jenderal Purnawirawan Polisi

Halaqoh Pendidikan Politik Santri di Baitul Kilmah ini penting untuk menyadarkan kembali bahwa politik bukan pasar, bukan transaksi, tetapi pertukaran ide dan ideologi.

Sebelum menutup materinya, Jazilul Fawaid mengajak para kiai dan politik PKB untuk mengembangkan acara halaqoh yang sama di berbagai pesantren di Indonesia.

Tujuannya untuk mengembalikan politik praktis ke jalur yang ideal, menjauhkannya dari gaya Machiavellian, dan menyadarkan generasi milenial tentang hakikat politik itu sendiri. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved