Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Tragedi Kanjuruhan

Dihalangi Aparat, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Gagal Bertemu Jokowi: Jalan Saja Mau Ditangkap

Devi Athok, keluarga korban yakni ayah dari dua anaknya yang meninggal pada tragedi 1 Oktober 2022, merasakan kegagalan bertemu Jokowi sendiri.

Kompas.com/Suci Rahayu
Suasana di area Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, seusai kericuhan penonton yang terjadi seusai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam. 

TRIBUNTERNATE.COM - Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan masih berupaya untuk mencari keadilan.

Akan tetapi, mereka justru gagal bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Malang, Jawa Timur, Senin (24/7/2023).

Pasalnya, keluarga korban dihalang-halangi oleh aparat TNI dan Polri. 

Diketahui, tragedi di Stadion Kanjuruhan terjadi setelah digelarnya laga Derby Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya dalam pekan 11 Liga 1 musim 2022-2023, Sabtu (1/10/2022).

Dalam laga tersebut, tim tuan rumah, Arema FC, menelan kekalahan 2-3 dari Persebaya Surabaya.

Akibat peristiwa pilu ini, sebanyak 135 orang meninggal dunia.

Sebagian besar korban meninggal dunia karena berdesak-desakan dan menghirup terlalu banyak gas air mata.

Sementara itu, Devi Athok, keluarga korban yakni ayah dari dua anaknya yang meninggal pada tragedi 1 Oktober 2022, merasakan kegagalan bertemu Jokowi sendiri. 

Baca juga: PR Komnas HAM, Ada 4 Kasus Besar yang Ditangani Selama 2022, termasuk Tragedi Kanjuruhan

Baca juga: Komnas HAM: dari Video Kunci, Gas Air Mata Diyakini Jadi Penyebab Korban Tewas di Tragedi Kanjuruhan

Suporter Arema FC, Aremania turun ke dalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk ke lapangan usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.
Suporter Arema FC, Aremania turun ke dalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk ke lapangan usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. (Tribun Jatim/Purwanto)

"Tadi saya mau ditangkap dari pihak kepolisian dan TNI, cuma pakai kaus bergambar kedua anak saya, gak bawa tulisan, jalan saja mau ditangkap," ucap Devi Athok.

Bahkan ia merasa tidak dapat bergerak dengan leluasa.

Pergerakan Devi, menurut pengakuannya, selalu dipantau hingga dibuntuti.

Tak hanya di luar rumah saja, Devi mengaku sejak pagi rumahnya sudah didatangi oleh petugas, baik yang berseragam maupun tidak.

"Saya keluar rumah pun diikuti, saya bahkan minta petugas yang berjaga untuk masuk saja," papar Devi yang tinggal di Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

Devi mengaku tidak ingin melakukan aksi demo pada kunjungan Presiden Jokowi ke Pasar Bululawang.

Devi Athok menunjukkan kaus bergambar kedua anaknya yang meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan. Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan gagal bertemu Presiden Joko Widodo di Malang Gagal, Jawa Timur, Senin (24/7/2023)
Devi Athok menunjukkan kaus bergambar kedua anaknya yang meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan. Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan gagal bertemu Presiden Joko Widodo di Malang Gagal, Jawa Timur, Senin (24/7/2023) (SuryaMalang.com)

Ia hanya ingin menyampaikan aspirasi terkait kejelasan kasus Tragedi Stadion Kanjuruhan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved