Pulau Morotai
Cerita Aswad Puni, Tukang Besi Tertua di Morotai, Pernah Minta Bantuan Alat Tapi Tak Diakomodir
Aswad Puni, tukang besi tertua di Pulau Morotai, Maluku Utara. Pria 72 tahun ini melakoni pekerjaannya secara turun temurun
Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Munawir Taoeda
Jadi mau tidak mau, dengan usia yang tergolong lansia ini, ia tetap melakoni profesi sebagai tukang besi dengan alat seadanya.
"Yah mau gimana lagi, tidak bikin tidak merokok (makan), satu hari cuman satu, kadang belum ada (pelanggan)."
"Jadi alat masih seadanya, dulu itu masih manual, sekarang pakai blower untuk hidupkan api bakar besi, ada juga gerinda, "ucapnya.
Meski begitu, sehari ia mampu meraup keuntungan Rp 250 hingga Rp 300 ribu.
Baca juga: Masuk 10 Destinasi Prioritas Nasional, Warga Morotai Diminta Ciptakan Destinasi Wisata Bersih
Dengan penghasil ini, Aswad mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga Perguruan Tinggi (PT).
"Cuman ini saja yang saya bisa kerjakan. Tapi Alhamdulillah, dengan pekerjaan ini, saya mampu sekolahkan 8 anak-anak saya."
"Dan Alhamdulillah juga, 4 anak saya sarjana, "pungkasnya. (*)
| Alasan Polda Maluku Utara Hentikan Kasus Penelantaran Istri yang Libatkan Sekda Morotai Umar Ali |
|
|---|
| Update Kasus Penelantaran, Istri Sekda Pulau Morotai Datangi Polda Malut |
|
|---|
| Polisi OTW Gelar Perkara Kasus Sekda Morotai Muhammad Umar Ali |
|
|---|
| Update Kasus Sekda Morotai Muhammad Umar Ali: Polisi Periksa Saksi Tambahan |
|
|---|
| Dilaporkan Dugaan Penelantaran Istri, Sekda Pulau Morotai Muhammad Umar Ali Ajukan Cerai |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/ternate/foto/bank/originals/Tukang-besi-tertua-di-Morotai.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.