Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Halmahera Selatan

Peringati HPN 2025, Komunitas Wartawan Kopi Halmahera Selatan Gelar Dialog Publik

Komunitas Wartawan Kopi (Warkop) Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, menggelar dialog publik Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2025

TribunTernate.com/Nurhidayat Hi Gani
DIALOG - Suasana berlangsungnya dialog publik yang dilaksanakan oleh Komunitas Wartawan Kopi (Warkop) Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Selasa (11/2/2025). (Foto : Tribunternate.com/Nurhidayat Hi. Gani) 

TRIBUNTERNTE.COM, BACAN - Komunitas Wartawan Kopi (Warkop) Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, menggelar dialog publik Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2025, Selasa (10/2/2025) malam.

Dialog ini dilaksanakan di Fatima Coffe, Desa Tomori, Kecamatan Bacan, dengan tajuk 'Tambang dalam Diskursus Media'.

Empat narasumber dihadirlan dalam dialog tersebut, yakni mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Ternate Mahmud Ici, Kasat Intel Polres Halmahera Selatan IPTU Sardi, Akademisi STAIA Labuha Ridwan Latjadi, Asisiten III Setda Halmahera Selatan Bidang Administrasi Soadri Ingratubun, serta Anggota Komisi III DPRD Rustam Ode Nuru.

Baca juga: 126 Perempuan di Ternate Gugat Cerai Suami Selama Januari-Februari 2025

Koordinator Warkop Halmahera Selatan, Amrul Doturu, mengatakan tema dialog publik yang diusul sudah sejalan dengan kondisi daerah saat ini.

Di mana, Halmahera Selatan sebagai daerah industri pertambangan, harus mendapat pengawasan semua pihak termasuk media.

"Momentum HPN kali ini, kita ingin publik mengoreksi peran media sejauh mana mengawal kepentingan masyarakat di sektor pertambangan," ujarnya.

Amrul menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang mendukung pelaksanaan kegiatan, baik secara materil maupun moril sehingga dialog dapat berjalan lancar dan sukses.

Ia juga menegaskan, Warkop adalah sebuah wadah kecil berkumpulnya beberapa orang wartawan, dengan tujuan menjadikan wadah tersebut sebagai tempat mencurahkan ide dan gagasan.

Baca juga: Klasemen Sementara Liga 1 Usai Malut United Kalahkan Borneo FC 3-0

“Kami kira ini sangat penting untuk kita buat, disinilah teman-teman bisa berkreasi dengan pengalaman jurnalisnya, bahkan kita bisa berdiskusi dan bertukar gagasan," jelasnya.

Menurut dia, komunitas Warkop bukanlah menjadi alat pukul politik bagi pemerintah atau korporasi, tetapi Warkop didirikan agar budaya diskusi, dialektika, tidak berhenti dan hilang dalam pusaran intelektualitas.

Sebab, wartawan juga perlu banyak belajar untuk dapat mengukur kemampuan dan kecakapan agar benar-benar tidak kehilangan identitas dan jati dirinya.

“Karena itulah di Hari Pers Nasional ini perlu menjadi evaluasi dan refleksi diri, bahwa kita masih memiliki pikiran kritis, dan nurani yang jujur," ungkapnya.

Tema pertambangan yang diangkat Warkop Halmahera Selatan dalam dialog, lanjut Amrul, bukan suatu isu yang membahayakan untuk didisikusikan oleh publik. 

Sehingga, pihak perusahaan tidak perlu merasa sungkan apalagi khawatir.

“Yang kami angkat dalam diskusi ini berkaitan dengan tambang dan media bukanlah sesuatu yang menakutkan. Sebab ini merupakan tugas dan tanggung jawab kami sebagai anak negeri, lebih-lebih sebagai wartawan," tukasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved