Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

Gubernur Malut Sherly Laos Temui Mentan Andi Amran Sulaiman di Jakarta, Ini yang Dibahas

Sherly Laos menekankan pentingnya pemetaan wilayah Maluku Utara yang memiliki potensi lahan pertanian agar dapat dikelola secara optimal. 

Kementan
PERTANIAN - Gubernur Maluku Utara Sherly Laos bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman serta Wamentan Sudarsono di Kantor Kementan RI, Jakarta, Senin (3/3/2025). Pertemuan ini membahas optimalisasi sektor pertanian dan ketahanan pangan. 

TRIBUNTERNATE.COM, JAKARTA – Gubernur Maluku Utara Sherly Laos bertemu dengan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (AAS) di  Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (3/3/2025).

Andi Amran didampingi Wakil Menteri Pertanian Sudarsono dan beberapa pejabat Kementan. 

Kedua pihak membahas langkah strategis dalam memaksimalkan potensi tanaman pangan, peternakan, dan perkebunan di Maluku Utara guna mewujudkan swasembada pangan di wilayah tersebut.

Pada pertemuan tersebut, Sherly Laos menekankan pentingnya pemetaan wilayah Maluku Utara yang memiliki potensi lahan pertanian agar dapat dikelola secara optimal. 

“Pak Mentan sangat responsif terhadap upaya peningkatan ketahanan pangan di Maluku Utara,” ujar Sherly Laos melalui rilisnya yang diterima Tribunternate.com, Senin (3/3/2025) malam. 

Kepada Amran Sulaiman yang juga Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin itu, Sherly Laos memaparkan bahwa Maluku Utara memiliki sejumlah komoditas unggulan.

Di antaranya kelapa, cengkeh, dan pala. Namun saat ini dibutuhkan program peremajaan untuk meningkatkan produktivitasnya. 

Selain itu, wilayah yang dipimpinnya juga memiliki potensi besar dalam sektor peternakan dengan ketersediaan lahan sekitar 30.000 hingga 40.000 hektare yang dapat dikembangkan untuk peternakan sapi.

“Kami akan membuka lahan peternakan agar bisa memenuhi kebutuhan daging di dalam provinsi sendiri, sehingga tidak lagi bergantung pada pasokan dari luar,” tambah wanita kelahiran 8 Agustus 1982 ini.

Di sektor tanaman pangan, direncanakan pembukaan lahan untuk tanaman jagung dan padi.

Saat ini, produksi padi dan jagung di Maluku Utara masih jauh dari swasembada pangan, sehingga sebagian besar kebutuhan masih dipasok dari Jawa dan Makassar. 

“Kami optimis, dengan pengelolaan yang baik, Maluku Utara bisa mencapai swasembada pangan dalam waktu dekat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas ibu tiga anak ini.

Sherly Laos juga menyoroti bahwa sekitar 80 persen masyarakat Maluku Utara berprofesi sebagai petani.

Meskipun lahan tersedia, masih diperlukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam mengelola sektor pertanian.

Saat ini, petani padi di wilayah tersebut sebagian besar berasal masyarakat luar Malut.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved