Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

DPRD Halmahera Selatan

Komisi I DPRD Halmahera Selatan Soroti Pengelolaan Anggaran RSP Bisui

"Masa anggaran sebanyak itu tapi RSP katanya seperti rumah hantu, penuh rumput melingkarinya, "ucap Wakil Komisi I DPRD Halmahera Selatan Iksan Basrah

|
Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Munawir Taoeda
Istimewa
SOROTAN: Wakil Ketua Komisi I DPRD Halmahera Selatan, Maluku Utara Iksan U Basrah 

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Wakil Ketua Komisi I DPRD Halmahera Selatan, Maluku Utara Iksan U Basrah menyeroti kebijakan pengelolaan keuangan di Rumah Sakit Pratama (RSP) Bisui, Kecamatan Gane Timur tahun anggaran 2024.

Berdasarkan informasi yang diterima dari masyarakat, dia menyebut ada dugaan penyimpangan anggaran sebanyak Rp 500 juta lebih yang dilakukan Direktur RSP Bisui, Elisabeth Bernadate.

"Karena itu, kalau ini benar, maka kami minta kepala daerah agar mengevaluasi yang bersangkutan, "pinta Iksan, Selasa (8/7/2025).

Politisi Gerindra ini menegaskan bahwa anggaran yang diperuntukan ke RSP Bisui harus dikelola secara transparan, akuntabel, terbuka dan profesional.

Baca juga: Dishub Tidore Diminta Segera Perbaiki e-Portal Pintu Masuk Pelabuhan Rum

Baik itu kepada tenaga kesehatan atau Nakes di RSP Bisui mau pun terhadap masyarakat.

"Kalau anggaran sebesar itu tetapi banyak keluhan masyarakat mau pun tenaga kesehatan di sana tentang kondisi RSP yang memprihatinkan, lalu pertanyaannya anggaran ratusan juta itu diapakan?, "tuturnya.

Iksan mengatakan telah banyak mendapat informasi dan laporan dari masyarakat Desa Bisui dan nakes bahwa ada tindakan penyimpangan. 

Ia pun merasa geram atas hal ini. Pasalnya dengan jumlah anggaran cukup besar yang digelontorkan, kondisi RSP Bisui justru memprihatinkan.

Di mana hampir seluruh bangunannya 'dikepung' semak belukar dan terkesan tak terurus. Begitu juga terhadap alat medis yang terbatas.

"Masa anggaran sebanyak itu tapi rumah sakit katanya seperti rumah hantu, penuh dengan rumput yang melingkarinya."

"Peralatan medis pun terbatas, makan minum juga seadanya, terus anggaran itu dia mau buat apa, "sesalnya.

Sebagai mantan Nakes, Iksan menyayangkan kondisi RSP Bisui. Karenanya Komisi I akan memanggil Direktur RSP Bisui.

"Dalam waktu dekat Komisi I akan memanggil yang bersangkutan. Kita akan pertanyakan anggaran sebesar itu dikemanakan."

Baca juga: Sarbin Sehe Buka LKS SLB Maluku Utara 2025: Panggung Talenta dan Kesetaraan

"Saya juga ingin tahu kalau yang berangkutan mengatakan dia sudah melaporkan anggaran itu ke Komisi I, saya akan tanya Komisi I kepada siapa, sejak kapan dan di mana? Supaya jangan ada kebohongan dan membawa-bawa nama Komisi I, "tegas Iksan. 

Sementara Elisabeth Bernadate ketika dikonfirmasi lewat WhatsApp tak mau memberi komentar panjang atas dugaan penyimpangan anggaran RSP Bisui yang menyeretnya.

"Saya belum (bisa) klarifikasi. Saat ini saya masih di Bisui, terima kasih, "singkatnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved