Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

Sherly Laos: Aspirasi Harus Didengar, Ekonomi dan Pemerintahan Malut Wajib Berjalan Normal

Menurut Sherly Laos, aspirasi yang disampaikan para mahasiswa ini jelas dan tentu akan didengarkan serta dikawal oleh pihaknya

Dok Instagram @s_tjo
SHERLY LAOS - Gubernur Maluku Utara Sherly Laos di tengah aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Kantor DPRD Maluku Utara, di Sofifi, Selasa (2/9/2025). Foto diunduh dari instagram s_tjo, Kamis (4/9/2025). Pada unggahannya itu, Sherly Laos menegaskan bahwa aspirasi mahasiswa harus didengar, tetapi ekonomi dan Pemerintahan Maluku Utara wajib berjalan normal. 

TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Gubernur Maluku Utara Sherly Laos mengatakan bahwa aspirasi harus didengar, lalu ekonomi dan Pemerintahan wajib berjalan dengan normal.

Hal ini disampaikan Sherly Laos melalui unggahan di akun instagram pribadinya @s_tjo, Rabu (3/9/3035).

Sherly Laos kembali turun temui para mahasiswa yang menyampaikan aspirasi depan Kantor DPRD Maluku Utara, di Sofifi, Selasa (2/9/2025).

Baca juga: Sherly Laos Gesit! Usai Temui Pendemo Lanjut Lepas Padus Malut ke IKN: Pemerintahan Harus Normal

PEMPROV MALUT - Foto kolase Gubernur Maluku Utara Sherly Laos saat mendengar dan menjawab aspirasi mahasiswa Unibrah di depan Kantor DPRD Maluku Utara, dan saat melepas Paduan Suara Malut ke IKN, Selasa (4/9/2025). Foto diunduh dari instagram @s_tjo, Kamis (4/9/2025).
PEMPROV MALUT - Foto kolase Gubernur Maluku Utara Sherly Laos saat mendengar dan menjawab aspirasi mahasiswa Unibrah di depan Kantor DPRD Maluku Utara, dan saat melepas Paduan Suara Malut ke IKN, Selasa (4/9/2025). Foto diunduh dari instagram @s_tjo, Kamis (4/9/2025). (Kolase TribunTernate.com/Dok Instagram @s_tjo)

Ia mendengar satu demi satu curhatan mahasiswa Universitas Bumi Hijrah (Unibrah) yang banyak menyampaikan koreksi untuk Pemerintah.

Tidak hanya turun langsung untuk mendengar, Sherly Laos juga menjawab satu persatu aspirasi yang disampaikan pada aksi damai itu.

Menurut Sherly Laos, aspirasi yang disampaikan para mahasiswa ini jelas dan tentu akan didengarkan serta dikawal oleh pihaknya.

Aspirasi tersebut meliputi persoalan tanah adat, guru honorer, infrastruktur Oba Selatan hingga kasus penahanan 11 warga Maba Sangadji dan 7 warga Galela.

Menariknya, Sherly Laos melakukan hal ini dengan cekatan. Usai berdialog dengan pendemo, ia hadiri Paripurna RAPBDP 2025 lalu melepas kelompok paduan suara Maluku Utara ke IKN.

Lalu pada sore di hari yang sama, Sherly Laos hadiri pengujian kapal cepat rute Sofifi-Ternate.

Aspirasi harus didengar, tapi menurut Sherly Laosm ekonomi dan pemerintahan Maluku Utara wajib berjalan dengan normal.

Sherly Laos pada unggahan tersebut juga berpesan ke para mahasiswa se Maluku Utara agar terus menyampaikan aspirasi dengan empati.

Agar ruang kritik di Maluku Utara menjadi ruang belajar bagi Pemerintah maupun masyarakat.

"Kami di sini sudah mendengar jadi saya menjawab pertama terkait pajak. Kita di Maluku Utara tidak ada kenaikan pajak PBB,"

"Kita bahkan memutihkan pajak kendaraan bermotor 2024 ke bawah selama tiga bulan ke depan. Ada di sini yang menunggak pasti kan?"

"Kalau bayar dalam tiga bulan ini tunggakannya itu 0, jadi bisa move on tidak terikat dengan masa lalu lagi,"

Halaman
123
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved