Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

Atasi Kesenjangan Belajar, Gubernur Malut Sherly Laos Dorong Peningkatan Skill Guru dan Siswa

Sherly Laos menegaskan bahwa seluruh kebijakan dan program pendidikan harus berorientasi pada peningkatan kualitas 71 ribu siswa

Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Sitti Muthmainnah
Dok: Irin/FG Sherly Laos
PENDIDIKAN: Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos saat memberikan sertifikat kepada para siswa yang berprestasi mengikuti lomba, hal itu seusai membuka membuka Rapat Evaluasi Satuan Pendidikan (TOT Operator Dapodik) di Hotel Bela Ternate, Senin malam (15/9/2025). 

TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, menegaskan bahwa seluruh kebijakan dan program pendidikan harus berorientasi pada peningkatan kualitas 71 ribu siswa. 

Pesan ini ia sampaikan saat membuka Rapat Evaluasi Satuan Pendidikan (TOT Operator Dapodik) di Hotel Bela Ternate, Senin (15/9/2025) malam.

Sherly mengingatkan guru, tenaga pendidik, dan operator Dapodik untuk jujur dalam mengisi data serta konsisten meng-upgrade kemampuan diri.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kota Ternate, Selasa 16 September 2025: Hujan di Sore Hari

"Skill itu tidak bisa dibohongi. Bisa saja dimake-up sesaat, tapi kualitas aslinya akan terlihat. Saya minta guru-guru jangan lagi beralasan tidak bisa komputer. Semua harus berkembang demi 71 ribu anak didik yang kita tanggung jawab," tegasnya.

Menurutnya, guru dan operator Dapodik adalah garda terdepan dalam transformasi pendidikan. Karena itu, ia meminta mereka memandang pendidikan sebagai tanggung jawab bersama.

Baca juga: Ramalan Shio Monyet, Ayam, Anjing, Babi Besok Rabu 17 September 2025: Karier, Cinta, Nomor Hoki

"Kita ini keluarga besar pendidikan ASN, guru, honor, operator. Mari kita bercermin, menganalisis, dan memperbaiki diri. Semua ini untuk anak-anak kita, 71 ribu siswa Maluku Utara. Mereka yang harus maju, mereka yang jadi prioritas," tambahnya.

Sherly juga menyoroti kesenjangan pembelajaran antara Maluku Utara dan daerah lain. Ia mencontohkan, siswa SMA di Maluku Utara masih belajar mengetik dasar, sementara di Jawa sudah dikuasai sejak SD.

"Kalau anak-anak kita dari kecil sampai SMA tidak pernah pegang laptop atau komputer, bagaimana mereka bisa bersaing di pasar global? Laptop dan PC itu senjata masa kini," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved