Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

Selain Beasiswa 1000 Anak, Sherly Laos juga Dorong Upgrade SMK: Tidak Cukup hanya Gratis Sekolah

"Ternyata juga setelah kuliah pun tidak menyelesaikan masalah. Keluar kuliah pun mohon maaf masih susah juga cari pekerjaan,"

Kolase TribunTernate.com/Tangkapan layar dari Instagram @s_tjo
SMK VOKASI - Kolase Sherly Laos di kegiatanRapat Evaluasi Satuan Pendidikan (TOT Operator Dapodik) yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara di Hotel Bela Ternate, Senin malam (15/9/2025). Tangkapan layar dari video yang diunggah di akun @s_tjo. 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Gubernur Maluku Utara Sherly Laos dorong peningkatan kualitas SMA dan SMK, sebagai wadah para anak upgrade skill.

Menurut Sherly Laos, pemberian pendidikan gratis hingga program beasiswa 1000 anak belum cukup.

Sebab banyak dari mereka yang telah mengenyam pendidikan tinggi sulit untuk mencari pekerjaan.

Baca juga: Sherly Laos Target Maluku Utara Zero Case Korupsi Dana Desa

PENDIDIKAN: Gubernur Provinsi Maluku Utara, Sherly Laos, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama pembangunan. Hal ini ia sampaikan saat membuka Rapat Evaluasi Satuan Pendidikan (TOT Operator Dapodik) yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara di Hotel Bela Ternate, Senin malam (15/9/2025), Selasa (16/9/2025)
PENDIDIKAN: Gubernur Provinsi Maluku Utara, Sherly Laos, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama pembangunan. Hal ini ia sampaikan saat membuka Rapat Evaluasi Satuan Pendidikan (TOT Operator Dapodik) yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara di Hotel Bela Ternate, Senin malam (15/9/2025), Selasa (16/9/2025) (TribunTernate.com/Fizri Nurdin)

Oleh sebab itu, Sherly Laos mendorong adanya peningkatan kualitas SMK Vokasi melalui sertifikasi, bekerja sama dengan Kementerian SDM.

Upaya ini guna membuat SMA dan SMK menjadi wadah bagi para siswa untuk upgrade skill dan langsung siap bekerja.

Hal disampaikan Sherly Laos saat Rapat Koordinasi (Rakor) bersama guru SMA se-Maluku Utara, di kegiatan Rapat Evaluasi Satuan Pendidikan (TOT Operator Dapodik).

Kegiatan yang digelar Dinas Pendidikan Maluku Utara ini berlangsung di Hotel Bela Ternate, Senin (15/9/2025), dibagikan Sherly Laos melalui akun instagram pribadinya @s_tjo, Senin (29/9/2025).

"Jadi ternyata gratis saja tidak cukup, PR selanjutnya adalah setelah lulus SMA mau ke mana,"

"Maka dilaunching lah program beasiswa 1000 anak khusus di Maluku Utara."

"Jadi untuk tahun depan mulai bulan April, sudah mulai menginventaris anak-anak di SMA," 

"Masing-masing yang ada dalam desil satu, dua, tiga, empat, lima atau jalur prestasi,"

"Buat mereka yang pengen mendapatkan beasiswa untuk bisa mendaftarkan koordinasi dengan dinas pendidikan,"

"Ternyata juga setelah kuliah pun tidak menyelesaikan masalah. Keluar kuliah pun mohon maaf masih susah juga cari pekerjaan,"

"Dengan kondisi ekonomi dan digitalisasi saat ini tidak semua skill itu harus kuliah," 

"Banyak sekarang saya ketemu anak-anak muda hanya dengan lulus SMA SMK dengan skill yang tepat mereka bahkan bisa menghasilkan ratusan juta rupiah perbulan,"

"Untuk itu PR selanjutnya adalah bagaimana kita meningkatkan kualitas dari SMK Vokasi,"

"Jadi kedepan anak-anak SMK bisa kita bantu sertifikasi bekerja sama dengan kementerian SDM,"

"Sehingga ketika mereka lulus mereka bisa menggunakan ijazah SMK-nya dan sertifikat yang sudah didapatkan dari kementerian,"

"Dan kemudian mudah-mudahan bisa disambungkan dengan industrinya yaitu PLN atau Kontraktor PLN sehingga ada kepastian,"

"Ketika masuk di SMK tertentu keluar kualitasnya bisa dipercaya dan kerjanya dapat,"

"Oleh karena itu mindset-nya mari kita ubah, kita bukan hanya mengejar nilai di atas kertas,"

"Tapi kita memastikan bahwa SDM yang dihasilkan oleh SMK atau kampus siap untuk bekerja,"

"Tugas kita memastikan mereka siap untuk bisa memenuhi demand SDM dari industri masa depan AI, data analisis, food technology, IT, digital marketing,"

"Kita harus berubah kita beradaptasi, untuk itulah saya katakan kepada pak Kepala Dinas Pendidikan bahwa penting untuk memapping guru-guru dan kepala sekolah,"

"Dan kemudian dari situ kita meng upgrade diri sesuai dengan kekurangan masing-masing,"

"Untuk bisa meng upgrade diri dengan kondisi kita yang ada di ujung Indonesia di Pulau-Pulau kita memanfaatkan teknologi,"

"Tadi saya diinfo oleh Pak Kadis kita sudah mendapatkan smart tv di semua sekolah, mungkin akhir tahun kita sudah terima smart tv satu sekolah satu,"

"Kemudian juga kita menganggarkan untuk beli tv di masing-masing sekolah kita juga sudah menganggarkan untuk memasang internet di blank spot,"

"Sehingga kedepan kita bisa benar-benar mengimplementasikan pembelajaran digital yang sesungguhnya," 

"Artinya buat guru-guru AI, guru-guru bahasa Inggris yang susah kita kirim ke Pulau-Pulau dengan internet, dengan TV, gurunya di Jawa atau gurunya di Ternate, mereka anak-anak di ruang kelas,"

"SMA di Makeang, di Loloda atau di Taliabu bisa lihat di TV, belajar hal yang sama dengan anak-anak yang di Ternate,"

"Ini bukan mimpi, ini hanya masalah waktu itu akan terjadi kita butuh persiapan infrastruktur menuju ke sana,"

“SMA itu bukan cuma tempat nunggu kuliah… tapi tempat upgrade skill buat masa depan!”

Hari ini di Rakor Guru SMA se-Maluku Utara, saya tekankan: lulusan kita harus punya keterampilan vokasi. Jadi, mau kuliah bisa, mau kerja siap, mau usaha juga mampu .

Sekolah harus jadi launching pad generasi emas Maluku Utara — cerdas, kreatif, dan siap bersaing di dunia nyata. Dikutip pada Rabu (1/10/2025).

Sherly Laos Target Maluku Utara Zero Case Korupsi Dana Desa

STATEMENT: Gubernur Maluku Utara Sherly Laos pada sebuah kesempatan belum lama
STATEMENT: Gubernur Maluku Utara Sherly Laos pada sebuah kesempatan belum lama (Tribunternate.com/Sansul Sardi)

Provinsi Maluku Utara resmi menjadi salah satu dari lima provinsi di Indonesia yang mulai menerapkan program Jaksa Garda Desa (Jaga Desa).

Program yang diinisiasi Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung ini mulai berjalan sejak 3 September 2025, dengan tujuan memperkuat pengawasan pengelolaan dana desa sekaligus mencegah penyalahgunaan anggaran.

Keberhasilan program ini sebelumnya sudah dibuktikan di Provinsi Banten, yang berhasil mencatat zero case tindak pidana korupsi oleh kepala desa.

Gubernur Maluku Utara Sherly Laos menyambut baik kehadiran program Jaga Desa di wilayahnya.

Ia menargetkan desa-desa di Maluku Utara bisa mengikuti jejak Banten, sehingga pengelolaan dana desa semakin bersih dan akuntabel.

"Harapan kami, desa-desa di Maluku Utara dijaga oleh kejaksaan sehingga tahun depan bisa tercapai zero case penyalahgunaan anggaran, seperti yang sudah diraih Banten, "ujar Sherly usai menghadiri Talk Show Nusantara TV Abraham Live in Banten, Senin (29/9/2025).

Menurutnya, Jaga Desa adalah langkah strategis untuk memastikan setiap rupiah dana desa benar-benar kembali ke masyarakat.

Ia juga mengingatkan seluruh kepala daerah di 10 kabupaten/kota se-Maluku Utara agar menunjukkan komitmen penuh terhadap kesepakatan bersama Kejaksaan Agung dan Kementerian Desa.

"Banten sudah membuktikan bahwa dengan pendampingan kejaksaan, penyalahgunaan dana bisa ditekan hingga nol. Maluku Utara harus bisa mencontoh hal baik ini, "tegasnya.

Sebelumnya, Jamintel Kejagung RI Reda Mantovani menegaskan bahwa program Jaga Desa terbukti efektif.

Dari 459 kepala desa yang terjerat kasus korupsi di seluruh Indonesia, hanya Banten yang berhasil mencatat nol kasus setelah program berjalan.

"Harapannya tahun depan tidak ada lagi kasus, minimal di provinsi-provinsi yang kami datangi, termasuk Maluku Utara, "ungkap Reda.

Dengan bergulirnya Jaga Desa, Pemprov Maluku Utara optimistis tata kelola dana desa akan semakin transparan, akuntabel, dan bebas dari praktik korupsi.

Sherly Laos menilai, keberhasilan Banten menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi aparat hukum dan pemerintah dapat menutup celah penyalahgunaan anggaran sekaligus memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa.

"Dana desa adalah milik rakyat. Jika dikelola dengan baik, ia akan menjadi motor pembangunan di desa. Itu yang ingin kita wujudkan bersama, "tandas sang gubernur. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved