Pemprov Malut
Program Sekolah Garuda di Maluku Utara Masih Tahap Koordinasi Lintas Instansi
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku Utara, Abubakar Abdullah, mengungkapkan bahwa realisasi Program Sekolah Garuda
Penulis: Sansul Sardi | Editor: Sitti Muthmainnah
TRIBUNTERNATE.COM,SOFIFI — Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku Utara, Abubakar Abdullah, mengungkapkan bahwa realisasi Program Sekolah Garuda di Maluku Utara saat ini masih pada tahap rapat koordinasi lintas instansi.
“Untuk sementara, program Sekolah Garuda masih dalam tahap koordinasi. Sesuai arahan Ibu Gubernur Sherly Laos, kami diminta segera menyiapkan lahan seluas 20 hektare, dan aspek teknisnya akan ditangani oleh Dinas Perumahan dan Permukiman,” ujar Abubakar, Kamis (9/10/2025).
Ia menjelaskan, hingga saat ini belum ada petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat terkait langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Dinas Pendidikan daerah.
Baca juga: PLN UP3 Saumlaki Sukses Jaga Keandalan Listrik di Malam Puncak HUT ke 26 KKT
Pihaknya pun berencana segera melaporkan perkembangan terkini kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
“Untuk tahun 2025 ini, posisi Maluku Utara dalam program Sekolah Garuda masih sebatas pada tahap koordinasi dan penyediaan lahan."
"Belum ada petunjuk mengenai penerimaan siswa baru, maupun mekanisme seleksi yang akan digunakan,” jelasnya.
Abubakar menegaskan, pihaknya tetap menunggu arahan resmi dari Kemendikdasmen sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
“Kami tidak ingin terburu-buru membuka penerimaan siswa sebelum ada dasar hukum dan petunjuk teknis yang jelas. Namun dari sisi OPD, kami tetap siap mendukung dan menindaklanjuti jika sudah ada instruksi resmi dari pusat,” pungkasnya.
Apa itu Sekolah Garuda ?
Sekolah Garuda merupakan program pendidikan unggulan nasional yang digagas pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Program ini dirancang untuk memperluas akses dan pemerataan pendidikan berkualitas di seluruh Indonesia, terutama bagi daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
Melalui Sekolah Garuda, pemerintah ingin menciptakan lembaga pendidikan menengah yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter, kepemimpinan, serta kemampuan sains dan teknologi.
Ada dua bentuk utama dari program ini, yaitu Sekolah Garuda Baru, yang dibangun dari nol di berbagai daerah, dan Sekolah Garuda Transformasi, yaitu sekolah-sekolah yang sudah ada namun ditingkatkan fasilitas dan kualitasnya agar setara dengan sekolah unggulan nasional.
Baca juga: 12 Ramalan Keuangan Shio Besok Jumat 10 Oktober 2025: Ayam Untung, Kerbau Kemajuan Mantap
Sistem penerimaan siswa di Sekolah Garuda bersifat inklusif dan tidak menggunakan sistem zonasi. Siswa dari berbagai latar belakang, termasuk mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu, memiliki kesempatan untuk diterima melalui seleksi berbasis prestasi dan karakter, dengan dukungan beasiswa penuh.
Program ini ditargetkan membangun sekitar 20 Sekolah Garuda Baru dan mentransformasi 80 sekolah lainnya hingga tahun 2029.
Kehadiran Sekolah Garuda diharapkan menjadi langkah strategis pemerintah dalam melahirkan generasi muda yang cerdas, berdaya saing global, serta memiliki semangat kebangsaan dan pengabdian bagi masyarakat. (*)
Pemotongan TKD 2026, Wagub Malut Sarbin Sehe: Gaji ASN Jadi Prioritas |
![]() |
---|
Usai Temuan Beras Kedaluwarsa, Bulog Ganti 520 Ton Stok Baru untuk Maluku Utara |
![]() |
---|
BKD Maluku Utara Gelar Assessment Test ASN, Langkah Perkuat Manajemen Talenta dan Sistem Merit |
![]() |
---|
Sherly Laos Keluhkan Pemangkasan TKD Maluku Utara Hingga Rp 3,5 Triliun |
![]() |
---|
Bulog Tindaklanjuti Temuan DPR RI, Wagub Malut Sarbin Sehe Dukung Optimalisasi Produksi Beras Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.