Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

DPRD Halmahera Selatan

Salma Samad Tanggapi Persoalan Anak Putus Sekolah di Halmahera Selatan: Kita Cari Solusi Terbaik

ketua DPRD Halmahera Selatan Salma Samad curiga jika 9.153 anak putus sekolah mayoritas diesebabkan oleh akses infrastruktur

Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/Nurhidayat Hi Gani
PEMDIDIKAN: Ketua DPRD Halmahera Selatan Salma Samad. Ia curiga jika 9.153 anak putus sekolah mayoritas diesebabkan oleh akses infrastruktur 

Ringkasan Berita:1. Ada 9.153 anak putus sekolah di Halmahera Selatan dengan usia 8 hingga 16 tahun
2. DPRD akan mengundang OPD terkait guna mencari solusi terbaik menangani fenomena ini
3. Salma Samad: Kita carikan solusi agar mereka bisa lanjutkan pendidikan

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Ketua DPRD Halmahera Selatan, Maluku Utara Salma Samad menanggapi data 9.153 anak putus sekolah dengan usia 8 hingga 16 tahun.

Ia mengatakan bakal berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencari solusi terkait kelanjutan pendidikan ribuan anak tersebut.

"DPRD melalui Komisi I akan mengundang Dinas Pendidikan untuk dibahas bersama, "katanya kepada Tribunternate.com di Kantor DPRD Halmahera Selatan, Jumat (31/10/2025).

"Yang pasti kita carikan solusi terbaik agar bagaimana fenomena anak putus sekolah ini bisa tertangani. Kita carikan solusi agar mereka bisa lanjutkan pendidikan, "sambungnya.

Baca juga: Program MBG Presiden Prabowo Belum Sentuh Seluruh Sekolah di Halmahera Selatan

Salma menjelaskan bahwa pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara Indonesi yang diatur dalam konstitusi, yakni UUD tahun 1945.

JANJI: Ketua DPRD Halmahera Selatan, Maluku Utara Salma Samad. Ia berharap Bassam-Helmi tunaikan janji-janji politik, Minggu (9/3/2025)
Ketua DPRD Halmahera Selatan Salma Samad (Tribunternate.com/Nurhidayat Hi Gani)

Namun demikian, menurut dia, anak putus sekolah bisa disebabkan berbagai faktor. Di antaranya, ekonomi, sosial maupun budaya.

"Faktor-faktor ini harus ditelusuri oleh Dinas Pendidikan supaya pemerintah daerah bisa mengintervensi."

"Jadi misalnya si anak ini putus sekolah karena biaya, ya pemerintah harus tangani," jelasnya.

Politisi PKS ini curiga jika 9.153 anak putus sekolah mayoritas diesebabkan oleh akses infrastruktur.

Pasalanya, banyak sekolah jenjang SMP dan SMA di Halmahera Selatan, belum tersedia di wilayah-wilayah kepulauan yang masuk kategori terpencil.

"Jadi ada wilayah yang cuma ada sekolah SD, nah untuk lanjut SMP atau SMA, dia harus ke wilayah lain yang ada sekolah tapi butuh biaya. Saya kira ini juga bagian dari penyebab," tandas Salma.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Halmahera Selatan Siti Khodija mengatakan 9.153 anak putus sekolah merupakan data akhir tahun 2024.

Meski begitu, ia mengaku belum bisa memastikan faktor penyebab utama. Sementara rata-rata anak putus sekolah di mulai dari usia 8 hingga 16 tahun.

"Kami belum bisa memastikan apakah faktor biaya pendidikan, ekonomi maupun sosial. Karena banyak fariabel yang harus dilihat, "kata Siti Khodija diruangan kerjanya, Kamis (30/10/2025).

Siti menyebut, seluruh pengelola pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) telah turun melakukan verifikasi anak putus sekolah di setiap desa untuk mencari tahu penyebabnya.

Sumber: Tribun Ternate
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved