Sidang Korupsi Gubernur Malut
Sidang Muhaimin Syarif: Ini Pengakuan Kontraktor Soal Proyek RSUD Sofifi hingga Jalan Taliabu
JPU KPK menghadirkan tiga pihak swasta untuk bersaksi, yakni Karel, Simon Suyanto, dan Riswandi yang berkaitan dengan proyek RSUD Sofifi dan jalan
Penulis: Randi Basri | Editor: Sitti Muthmainnah
TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE- Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) kembali menggelar sidang lanjutan kasus suap terdakwa Muhaimin Syarif, Kamis (7/11/2024).
Sidang dengan agenda pemeriksaan saksi itu, dipimpin Ketua Majelis Hakim Rudy Wibowo didampingi dua hakim anggota lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK menghadirkan tiga pihak swasta untuk bersaksi, yakni Karel, Simon Suyanto, dan Riswandi.
Baca juga: Proyek Jalan Hotmix di Pulau Makian Halmahera Selatan Malut Ditargetkan Rampung Akhir November 2024
Berikut jawaban ketiga saksi atas pertanyaan JPU soal kedekatan dengan terdakwa Muhaimin Syarif :
Saksi Karel
Terdakwa pernah menghubungi saya untuk bertemu di Hotel Bela membahas masalah pekerjaan. Salah satunya pembangunan Rumah Sakit Sofifi.
Saat itu, terdakwa bilang kepada saya coba ikuti lelang proyek tersebut.
Ketika mengikuti lelang dan menang, saya sudah tidak berurusan lagi dengan terdakwa.
Proses lelang proyek mengikuti seluruh koridor aturan, tidak ada titipan baik dari terdakwa maupun pihak lain, semuanya dilakukan murni berdasarkan aturan
Namun dalam perjalanannya, proses pekerjaan RS itu belum selesai karena dana pinjaman SMI tidak lagi dicarikan sementara progres pekerjaan baru mencapai 15 persen.
Saksi Simon Suyanto
Saya berteman dengan terdakwa, selalu berdiskusi seputar pekerjaan, dirinya juga mengaku kalau punya perusahaan dan beberapa kali mengerjakan proyek di Maluku Utara.
Satu waktu, terdakwa pernah menghubungi saya dan berbicara terkait proyek jalan di Pulau Taliabu dengan nilai tender sebesar Rp30 miliar, proyek itu milik Pemprov tepatnya di Dinas PUPR.
Saat itu saya disuruh mengikuti lelang, namun karena tiga perusahaan saya tidak memenuhi kualifikasi, maka disarankan untuk izin pakai bendera perusahaan lain.
Saya lalu menghubungi ipar di Ambon yang juga seorang pengusaha untuk izin agar gunakan perusahaannya yaitu PT Miranti Jaya.
Baca juga: DPM-PTSP Halmahera Selatan Maluku Utara Yakin Penarikan Retrbusi PBG 2024 Melebihi Target
Mantan Gubernur Malut Abdul Ghani Kasuba Sudah 6 Kali Masuk Rumah Sakit, PH Sebut Kondisinya Membaik |
![]() |
---|
Fakta-fakta Kondisi Terkini Eks Gubernur Malut AGK: Memprihatinkan, Dapat Pelayanan Khusus di Rutan |
![]() |
---|
Karena Kondisi Kesehatan, Eks Gubenur Malut AGK Dapat Pelayanan Khusus di Rutan Ternate |
![]() |
---|
Kondisi Kesehatan Mantan Gubernur Maluku Utara AGK Memprihatinkan, Pengacara Buka Suara |
![]() |
---|
Vonis Hakim Ringan, KPK Bakal Ajukan Banding Putusan Eks Ketua Partai Gerindra Maluku Utara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.