DPRD Halmahera Selatan
DPRD Halmahera Selatan Nilai Skema Pengembangan Taman Budaya Saruma Tak Efektif
Ketua Komisi III DPRD Halmahera Selatan, Maluku Utara, Safri Talib, menilai konsep pengembangan Taman Budaya Saruma yang disampaikan Bassam Kasuba
Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Sitti Muthmainnah
TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Ketua Komisi III DPRD Halmahera Selatan, Maluku Utara, Safri Talib, menilai konsep pengembangan Taman Budaya Saruma yang disampaikan Bupati Bassam Kasuba tak efektif.
Paslanya dalam konsep tersebut, Bassam menginginkan 20 rumah adat di taman itu harus diserahkan ke setiap paguyuban untuk dikelola.
"Kalau paguyuban yang kelola, ini akan ada penambahan biaya pengelolaaan. Jadi menurut saya ini tidak efektif," kata Safri, Rabu (16/4/2025).
Baca juga: Infrastruktur Penunjang Belum Rampung, Pemkab Halmahera Selatan Undur Pelaksanaan STQ
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyarankan agar Taman Budaya Saruma disediakan fasilitas tambahan untuk kelompok kreatif.
Kemudian mendorong para pelaku UMKM untuk membuka usaha di dalam taman tersebut agar menarik para wisatawan.
"Kalau saya, baiknya itu dikemas lebih moderen. Sediakan juga panggung teater, kemudian dibukakan lapak. Kan pasti orang datang nongkrong sambil jajan, misalnya ngopi juga bisa," jelasnya.
Safri menambahkan, Taman Budaya Saruma merupakan destinasi wisata hutan dalam kota yang bisa menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) jika dikonsepkan dengan baik.
Karena itu, ia berharap Bassam Kasuba betul-betul mengembangkan taman ini.
"Sektor pariwisata adalah salah satu sumber pendapatan daerah juga, jadi konsepkan dengan baik supaya daerah punya pendapatan bisa signifikan," pungkasnya.
Sebelumnya, Bassam Kasuba, merespons fasilitas Taman Budaya Saruma di Desa Tomori, Kecamatan Bacan, yang mulai rusak parah.
Ia mengatakan, pengelolan taman tersebut sejauh ini tidak optimal. Oleh sebab itu, bakal dicarikan skema tepat untuk mengembangkan taman itu, termasuk memperbaiki fasilitas yang sudah rusak parah.
"Salah satu skemanya, kita dorong paguyuban-paguyuban untuk kelola supaya menjadi taman budaya yang hidup. Jadi paguyuban kelola rumah-rumah adat yang ada," ujar Bassam, Selasa (15/4/2025).
Untuk anggaran perbaikan dan pengembangan Taman Budaya Saruma, Bassam berjanji mendorong anggaran di APBD perubahan tahun 2025.
"Insya allah di perubahan anggaran, jadi kita akan perbaiki kembali mana (fasilitas) yang rusak. Karena itu tujuan pengembangan pariwisata ke depan," jelasnya.
Lebih lanjut, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengungkapkan bakal menghadirkan konsep dalam pengelolaan Taman Budaya Saruma.
Baca juga: Divonis Amnesia, Satu CJH Halmahera Selatan Batal Berangkat
Konsep ini diproyeksikan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dipungut dari retribusi pariwisata.
"Kalau pendekatannya paguyuban, maka kita akan sesuaikan pengelolaannya seperti apa. Karena ini kan untuk PAD."
"Jadi kita akan atur regulasinya juga. Kalau secara regulasi kaitannya dengan PAD dan lain-lain agak rumit, yak kita cari lain untuk aktifkan taman itu," tandas Bassam. (*)
Tempat Budidaya Udang Vaname di Desa Indomut Halmahera Selatan Terbengkalai |
![]() |
---|
Waktu Mepet, DPRD Halmahera Selatan Desak Tender Proyek 'Raksasa' Dipercepat |
![]() |
---|
Respons DPRD Halmahera Selatan Soal Rp 18,5 Miliar untuk Pembangunan Masjid Agung Alkhairaat |
![]() |
---|
Komisi II DPRD Halmahera Selatan Ungkap Penyebab Penerimaan PAD Diskoperindag Jongkok |
![]() |
---|
Tak Kunjung Direnovasi, Kondisi Kantor DPRD Halmahera Selatan Makin Parah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.