Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

Sherly Laos Ketemu Noer Soeratmoko, Bahas Desa-desa di Maluku Utara yang Belum Tersentuh Listrik

"Masih ada 78 desa di Maluku Utara yang belum teraliri listrik secara maksimal. Tahun ini, ada 35 desa yang akan segera menyala, "kata Sherly Laos

|
Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Munawir Taoeda
Istimewa
PERTEMUAN: Gubernur Maluku Utara Sherly Laos GM PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku-Maluku Utara (MMU) Noer Soeratmoko di kantor UP3 PLN Sofifi, Selasa (19/8/2025). Dalam pertemuan tersebut sang gubernur menegaskan komitmennya dalam mewujudkan program desa terang 

TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Gubernur Maluku Utara Sherly Laos menegaskan komitmennya untuk mewujudkan program 'Desa Terang', dengan memastikan seluruh desa di Maluku Utara dapat menikmati listrik secara merata ke depan.

Keseriusan itu ia buktikan saat bersemu dengan GM PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku-Maluku Utara (MMU) Noer Soeratmoko di kantor UP3 PLN Sofifi, Selasa (19/8/2025). 

Kedatangan Sherly Laos dan rombongan disambut hangat GM PLN UIW MMU Noer Soeratmoko dan jajaran.

Kepada wartawan, Sherly Laos mengatakan pertemuan ini sekaligus menjadi ajang pembaruan informasi mengenai kondisi kelistrikan di daerah baik surplus maupun defisit.

Baca juga: Pendaftaran Calon Ketua DPD II KNPI Halmahera Selatan Dibuka Rabu Besok

"Intinya, masih ada 78 desa di Maluku Utara yang belum teraliri listrik secara maksimal. Tahun ini, ada 35 desa yang akan segera menyala. Rinciannya, 14 desa plus 1 desa tambahan, dan 20 desa lainnya akan segera dituntaskan, "ujar Sherly Laos.

PERTEMUAN: Gubernur Maluku Utara Sherly Laos GM PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku-Maluku Utara (MMU) Noer Soeratmoko di kantor UP3 PLN Sofifi, Selasa (19/8/2025). Dalam pertemuan tersebut sang gubernur menegaskan komitmennya dalam mewujudkan program desa terang
PERTEMUAN: Gubernur Maluku Utara Sherly Laos GM PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku-Maluku Utara (MMU) Noer Soeratmoko di kantor UP3 PLN Sofifi, Selasa (19/8/2025). Dalam pertemuan tersebut sang gubernur menegaskan komitmennya dalam mewujudkan program desa terang (Istimewa)

Ia menjelaskan, selain itu masih terdapat 66 desa yang hanya menikmati listrik selama 12 jam per hari.

Namun, pemerintah menargetkan secara bertahap akan menuntaskan permasalahan tersebut, terutama dengan prioritas agar 9 desa di Bacan serta 5 desa di Obi dapat menikmati listrik 24 jam penuh tahun ini.

"Untuk wilayah Obi, kita tindaklanjuti dengan PLL melalui kerja sama dengan Harita agar bisa membeli pasokan listrik. Dengan begitu, listrik di Obi bisa cepat 24 jam, "jelasnya.

Ia juga menyinggung soal keluhan masyarakat di Halmahera Utara yang kerap mengalami pemadaman listrik

Menurutnya, kondisi itu disebabkan oleh kerusakan mesin pembangkit milik PLN.

"September ini akan datang mesin baru berkapasitas 8 MW. Selain itu, pembangunan pembangkit baru dengan kapasitas 10 MW dan 20 MW ditargetkan selesai pada Desember 2025. Jadi, Natal tahun ini diharapkan Halut tidak lagi mati-mati lampu,"katanya.

Mesin baru tersebut nantinya akan ditempatkan di sana, sementara mesin sewa berkapasitas 8 MW yang digunakan sebelumnya akan dipindahkan ke Pulau Morotai.

Hal ini, karena Pulau Morotai masih dalam status siaga kelistrikan.

"Untuk Morotai juga ada pembangunan PLT baru 10 MW dan 20 MW, yang diperkirakan selesai dalam 2 tahun mendatang, "tambahnya.

Selain 2 daerah tadi, ia juga menyoroti kebutuhan listrik di Pulau Taliabu.

Ia menyebutkan, pada September ini Taliabu akan mendapat tambahan mesin sewa berkapasitas 5 MW untuk memperkuat pasokan listrik.

"Ini penting untuk menopang fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit yang sebelumnya sudah mendapat perhatian khusus dari Menteri Kesehatan, "kata Sherly Laos.

Sementara itu, Halmahera Timur dan Kepulauan Sula disebut dalam kondisi surplus listrik, sedangkan di Sofifi pembangunan baru pembangkit listrik diproyeksikan rampung pada tahun ini.

"Rata-rata kondisi kelistrikan kita sudah mulai surplus, tinggal beberapa daerah saja yang masih butuh penanganan cepat, "terangnya.

Sherly Laos juga mengungkapkan adanya program PLN berupa pemasangan listrik gratis untuk 1.700 rumah warga tidak mampu di Maluku Utara.

Program ini, menurutnya, sangat membantu masyarakat, terutama di desa-desa terpencil.

"PLN sudah menyiapkan program pemasangan listrik gratis untuk 1.700 rumah. Itu menjadi salah satu solusi agar masyarakat tidak lagi terbebani biaya awal pemasangan, "ujarnya.

Selain itu, ia juga menerima laporan warga di Kecamatan Mandioli Selatan, Halmahera Selatan terkait pemadaman listrik.

Baca juga: Polisi Gagalkan Penyelundupan 110 Cap Tikus dari Halmahera Selatan ke Ternate

"Di Kulum Mandioli itu kendalanya sama dengan Obi, masih defisit. Kalau Obi sudah ada solusi dengan membeli listrik dari PLT milik Harita, tapi untuk Mandioli masih mengandalkan mesin sewa, "jelasnya.

Seraya menegaskan pemerintah provinsi bersama PLN terus berupaya mencari solusi terbaik agar seluruh masyarakat Maluku Utara bisa menikmati listrik yang stabil dan merata.

"Target kita jelas, tidak ada lagi desa gelap. Semua harus terang, "tandas Sherly Laos mengakhiri. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved